Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sylo Menderita Sendiri

Kompas.com - 31/12/2012, 03:14 WIB

Janji dibayarkan

Manajer Persewangi Banyuwangi Nanang Nur Ahmadi mengatakan, hingga kini pihaknya masih mengusahakan pembayaran sisa gaji Sylo. Ia meminta sumbangan ke sejumlah tokoh, di antaranya Bupati Banyuwangi, patungan pengurus Persewangi, juga meminta bantuan ke PSSI.

Ia menjanjikan akan memberikan sisa gaji ke Sylo, minggu depan. Namun, ia tak menjanjikan biaya pengobatan hingga tiket pulang ke Perancis.

Dalam kasus Sylo, Nanang mengakui Persewangi salah informasi. Pengurus membeli pemain asing karena mereka pikir masih bisa menggunakan APBD di Divisi Utama.

Selama ini Persewangi memang bergantung pada APBD Banyuwangi. Pada 2011, saat masih di Divisi I, mereka menerima suntikan dana APBD Rp 3 miliar. Saat naik ke Divisi Utama, kebutuhan Persewangi diperkirakan mencapai Rp 6 miliar.

Subsidi dipotong

Kasus tunggakan gaji pemain yang dialami Moukwelle Sylvain adalah salah satu dari sekian kasus serupa yang dialami sejumlah pemain sepak bola saat kompetisi negeri ini terbelah dua, yaitu Liga Primer Indonesia (IPL) dan Liga Super Indonesia (ISL).

Sebelumnya, pemain Guinea, Camara Abdoulaye Sekou, juga tertunggak gajinya di Persipro Bondowoso United. Persewangi dan Persipro tampil di Divisi Utama, kompetisi strata kedua di bawah IPL, yang digulirkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

Pemain asal Paraguay di klub Persis Solo (Divisi Utama PT Liga Indonesia), Diego Mendieta, juga tertunggak gajinya sebelum meninggal karena sakit. Berbeda dari Persipro dan Persewangi, klub Persis yang dibela Mendieta tampil di Liga Super Indonesia.

Terkait kasus Moukwelle Sylvain, CEO PT LPIS Widjajanto mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan keuangan kepada pemain yang bersangkutan meski Persewangi tetap harus membayar gaji Sylo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com