Suporter yang bertahan di markas Reading terus memberikan dukungan kepada Olivier Giroud dan kawan-kawan. Mereka menyuntikkan semangat dengan meneriakkan, ”Kami ingin Arsenal kami kembali.”
Arsenal yang diperkuat pemain lapis kedua tampil buruk pada awal babak pertama. Organisasi permainan mereka dirusak oleh Reading, yang mendominasi dengan permainan menekan. Gawang Arsenal empat kali jebol, diawali oleh Jason Roberts pada menit ke-12, diikuti oleh gol bunuh diri bek tengah Laurent Koscielny, dan dua gol Mikele Leigertwood serta Noel Hunt.
Theo Walcott, yang status kontraknya di Arsenal belum final, membangkitkan harapan melalui gol pada menit ke-45+2. Gol menjelang turun minum ini menginspirasi permainan Arsenal pada babak kedua. Giroud dan Koscielny mencetak gol tambahan pada menit ke-64 dan 89.
Keajaiban pun menghampiri Arsenal menjelang laga bubar. Walcott dalam pelukan Dewi Fortuna dan menyamakan kedudukan 4-4 pada menit ke-90+6.
Gol krusial itu memaksa Reading menjalani perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Penyerang Marouane Chamakh membawa Arsenal unggul 5-4 pada menit ke-103. Namun, Pavel Pogrebnyak membawa Reading menyamakan kedudukan 5-5.
Walcott kembali menjadi pahlawan Arsenal melalui golnya pada menit ke-120+1. Chamakh yang jarang dimainkan Pelatih Arsenal Arsene Wenger mengunci kemenangan 7-5 pada menit ke-120+3. ”Kami lepas dari bencana dan menyelamatkan harga diri kami,” ujar Wenger.
”Ini pertandingan yang luar biasa. Kami mencetak tujuh gol tandang, lini depan sangat bagus. Mungkin pertahanan tidak selalu bagus, tetapi kami sekarang lolos dan itu yang paling penting,” ujar Walcott yang mencetak tiga gol.
Kemenangan ini merupakan kebangkitan terbesar dalam Piala Liga. Demikian juga dalam karier Wenger bersama The Gunners. Pelatih asal Perancis itu memuji mental dan karakter pantang menyerah yang ditunjukkan oleh anak-anak asuhnya.
”Anda selalu menyaksikan sesuatu yang baru dalam permainan kami. Itulah yang menjadikannya tidak membosankan,” ujar Wenger.
Pelatih yang selalu membangun tim dengan para pemain muda ini mengakui permainan Arsenal buruk pada babak pertama. The Gunners juga kesulitan membangun permainan pada awal babak kedua.
”Mungkin ini salah satu kemenangan terbesar saya. Anda tidak bisa bermain di Arsenal dan menyerah,” tegas Wenger.
Manajer Reading Brian McDermott merasa dirugikan oleh keputusan wasit yang mengesahkan gol penyama kedudukan 4-4 yang dicetak Walcott. Ia mengacu pada tambahan waktu empat menit yang ditunjukkan oleh inspektur pertandingan. Namun, tambahan waktu berlangsung hingga enam menit.
”Jika tambahan waktu empat menit, Anda tidak akan mempermasalahkan kelebihan 30 detik, tetapi tidak dengan tambahan dua menit,” tegas McDermott.
”Saya menanti dia (wasit) meniup peluitnya, tetapi dia memiliki alasan lain. Apa yang terjadi malam ini sesuatu yang luar biasa,” ujar McDermott.
Pertandingan ini menyisakan kekecewaan mendalam bagi McDermott dan para pemain Reading. McDermott pun tidak menyaksikan rekaman pertandingan itu dalam keping DVD. Ia mungkin ingin melupakan kekalahan terburuk itu.
Namun, pertandingan fantastis yang melahirkan 12 gol itu akan dikenang sepanjang masa dan ini semakin melukai perasaan McDermott.
Pada laga lain, tiga klub Liga Primer disingkirkan oleh tim dari kompetisi lapis kedua. Southampton, Sunderland, dan Wigan Athletic dikalahkan tim dari liga di bawah Liga Primer.
Kejutan terbesar adalah Wigan yang dikandaskan tim dari kompetisi level empat, Bradford. Wigan kalah 2-4 melalui adu penalti setelah bermain 0-0.
Southampton yang berjuang di papan bawah Liga Primer juga tersingkir setelah kalah 0-3 dari Leeds United yang bermain di Championship. Tiga gol yang dicetak Michael Tonge, El-Hadji Diouf, dan penalti Luciano Becchio mengantar Leeds ke perempat final Piala Liga setelah 1996.
Middlesbrough melaju ke perempat final setelah menundukkan Sunderland, 1-0. Aston Villa menang tipis 3-2 atas klub level tiga Swindon setelah Christian Benteke mencetak gol pada menit ke-90.(Reuters/AFP/AP/The Guardian/BBC/ANG)