Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Terry-Ferdinand seperti Perselisihan Mafia

Kompas.com - 18/09/2012, 07:53 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Ketua Asoasiasi Pesepak Bola Profesional (PFA) Inggris, Gordon Taylor, mengatakan pesepak bola harus menjunjung nilai-nilai utama olahraga, bukan mengedepankan urusan pribadi, seperti mafia.

Hal itu disampaikan Gordon berkaitan dengan tindakan bek Queens Park Rangers (QPR) Anton Ferdinand menolak berjabat tangan dengan bek Chelsea, John Terry, sebelum kedua tim melakoni duel Premier League, Sabtu (15/9/2012).

Insiden itu tak lepas dari konflik personal antara keduanya, yang terjadi pada duel Premier League, di Loftus Road, 23 Oktober 2011. Saat itu, Ferdinand menuding Terry melakukan pelecehan rasial kepadanya.

Pada 11 Februari 2012, penyerang Liverpool, Luis Suarez, juga pernah menolak berjabat tangan bek Manchester United (MU), Patrice Evra, setelah Suarez dijatuhi sanksi skors delapan pertandingan karena melakukan pelecehan rasial kepada Evra, pada 15 Oktober 2011.

Akhir pekan ini, MU dan Liverpool akan berduel di panggung Premier League dan menurut pemberitaan, ada potensi Evra dan Suarez kembali tak berjabat tangan.

"Kita punya tanggung jawab untuk menjunjung nilai-nilai utama olahraga. Kita perlu sangat berhati-hati jika ada masalah personal antara pemain karena mereka tidak merefleksikan nilai-nilai itu di panggung sepak bola, padahal ini adalah protokol untuk kebaikan citra sepak bola," ujar Gordon.

"Saya tak ingin sepak bola menjadi alat perselisihan personal yang tak pernah berakhir. Kita harus melangkah ke depan. Hal-hal seperti ini memecah belah kita dan menjadi seperti perselisihan mafia. Pemilik, manajer, ketua eksekutif, dan pemain mengatakan 'iya' untuk hal tersebut dan saya tak tahu kenapa kita mengatakan 'tidak' sekarang."

"Saya ingin mengatakan kepada pemain bahwa saya tak melihat alasan mengapa mereka tak bisa (berjabat tangan). Mereka tidak mengkhianati prinsip-prinsip personal. Hal ini dilakukan demi citra sepak bola dan untuk memberikan contoh yang benar kepada maskot dan anak-anak yang bermain sepak bola di sekolah."

"Hal itu tentu mengecewakan musim ini. Saya merasa sepak bola harus menjaga apa yang Olimpide telah lakukan, yaitu menunjukkan bahwa olahraga bisa mengatasi semua penghalang dan inklusivisme," tuturnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com