Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI, KPSI, dan Bola Panas Kompetisi

Kompas.com - 14/09/2012, 07:16 WIB

Pelatih Timmas U-23, Aji Santoso, beberapa waktu lalu, mengungkapkan harapannya agar kompetisi digarap dengan serius. Bagi pelatih asal Surabaya tersebut, kompetisi merupakan pembinaan terbaik yang sangat disayangkan jika masih adanya rekayasa.

Perkataan Aji itu bukan isapan jempol. Pengaturan skor, praktik suap, dan rekayasa dalam sistem kompetisi, memang masih menjadi kendala utama hingga saat ini. Menurutnya, jika ingin bersaing dengan negara lain, Indonesia harus mempunyai struktur manajemen dari pelatih hingga pemain yang berkualitas.

"Saya berani bertaruh, jika masih ada rekayasa, sepak bola kita akan terus berjalan stagnan seperti ini," ucap Aji.

Hal senada disampaikan oleh Mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar. Agum berharap, ada keingian tulus dari kedua belah pihak mengakhiri perseteruannya. Masing-masing ego pengurus itu, harus bertujuan untuk membangun sepak bola Indonesia. Jika hal itu terus terjadi, maka rekonsiliasi pun mustahil terjadi. "Kasihan, pendukung sepak bola terpecah-pecah," kata Agum.  

Mungkin seluruh pihak perlu merenungkan sebuah pernyataan yang pernah disampaikan oleh Pelatih Real Madrid, Jose Mourinho. "Sisi negatif sepak bola adalah sisi negatif masyarakatnya. Orang per orang membawa masuk pengaruh negatifnya ke dalam masyarakat melalui sepak bola."

Lalu apakah sepak bola Indonesia harus stagnan atau berjalan mundur, sementara negara tetangga seperti Malaysia sudah mulai melesat? Semoga pertikaian segera berakhir. Dan, ada sebuah hati tulus untuk membenahi sepak bola kita yang sedang sekarat.

Sepak bola harus kembali ke khitahnya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com