Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu Mara: Bergulirnya ISL Tak Tabrak Aturan

Kompas.com - 09/08/2012, 20:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan PT Liga Indonesia menggulirkan Indonesia Super League (ISL) dinilai tidak melanggar kesepakatan bersama yang dihasilkan oleh Komite Penyelamat Sepak Bola (KPSI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

"Enggak ada yang ditabrak. Kompetisi berjalan, perundingan berjalan juga. Jadi, jangan sampai Joint Committe membelenggu kompetisi. Yah, kalau Indonesia Premiere League (IPL) mau jalan, jalan ajah," jelas Manajer Pelita Jaya, Lalu Mara, kepada Kompas.com, Kamis (9/8/20120).

Seperti yang diketahui, dalam acara evaluasi dan pembahasan kompetisi ISL 2012-13 dan ISL Club Meeting di Hotel Park Line, Jakarta, Rabu (8/8/2012) malam, PT Liga Indonesia mengumumkan akan menggelar ISL pada November mendatang. CEO PT LI Joko Driyono menjelaskan, pihaknya menggelar ISL karena mengimplementasikan liga profesional sulit dilakukan pada musim depan. Padahal, dalam kesepakatan bersama antara KPSI dan PSSI, kedua pihak sepakat untuk secepatnya membentuk satu-satunya liga sepak bola tertinggi di Indonesia.

Lalu Mara sepakat kompetisi harus segera digulirkan sehingga tak merugikan pemain dan klub. "Kompetisi memang segera digulirkan karena kompetisi candradimuka pembinaan. Jadi, kepastian kompetisi penting bagi setiap klub. Terlebih, klub-klub yang melakukan kontrak panjang kepada pemainnya seperti Pelita," tutur Lalu Mara.

"Dengan lamanya kompetisi, itu bukan saja merugikan klub. Tapi, pemain juga (rugi) karena kebugaran mereka harus terjaga," lanjutnya.

Karena itu, Lalu Mara menyatakan akan segera mempersiapkan timnya untuk mengikuti kompetisi musim depan. "Habis lebaran, saya akan bertemu Pelatih Rahmad Darmawan untuk membahas soal tim," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com