Meski Barcelona gagal mempertahankan gelar Liga Champions dan La Liga, rancangan false nine Guardiola paling tidak mampu melambungkan Messi lewat rekor-rekor gol yang dicetaknya musim lalu. Sepanjang musim, Messi melesakkan total 73 gol dalam 50 laga di semua kompetisi. Dia bersaing ketat dengan Ronaldo yang membuat 60 gol dalam 53 laga semua kompetisi.
Jadi, tak ada yang salah dengan main tanpa ujung tombak. Del Bosque pun diberkati, bukan sekadar gelandang para master pengumpan, melainkan juga semua pemain mampu mencetak gol. Xavi Hernandez yang kakinya tampak lelah sampai dengan laga semifinal menunjukkan kelasnya dengan umpannya kepada Jordi Alba dan Torres yang mencetak gol kedua dan ketiga ke gawang Italia.
Xavi, pemain terbaik Piala Eropa 2008, tidak hanya memerankan diri sebagai dirigen lapangan tengah, tetapi juga pemain serbaguna dengan menjaga pergerakan Andrea Pirlo, master pengumpan Italia. Strategi Pirlo, yang mundur 5 meter dari wilayah preferensinya saat menekuk Jerman, dimentahkan oleh Xavi yang tak memberinya waktu untuk berpikir dan mengumpan.
Sulit dibantah, generasi emas Spanyol yang merajai dunia bola sejak 2008 adalah tim terbaik sepanjang masa. Torehan rekor dan sejarah yang mereka ciptakan mengatakan semuanya. Spanyol layak berterima kasih kepada generasi Casillas dan Xavi yang gemilang. Juga kepada Aragones dan klub Barcelona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.