Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anarkisme "Squadra Azzurra"

Kompas.com - 28/06/2012, 12:00 WIB

Pirlo juga mempunyai intuisi tentang keindahan. Ini ia tunjukkan ketika melakukan tendangan penalti yang begitu gemulai ke gawang Inggris yang dijaga Joe Hart. Sejak final Piala Eropa 1976, ketika pemain Cekoslowakia, Antonin Panenka, mengecoh gawang Jerman yang dijaga Sepp Maier, tak ada tendangan penalti yang begitu intuitif dan indah.

”Selamat untuk Pirlo. Sebuah kesebelasan membutuhkan tipe pemain yang dingin dan jernih, yang bisa mengubah penalti menjadi gol, yang tidak bisa diperoleh dengan latihan sekeras apa pun,” kata Pelatih Inggris Roy Hodgson kagum. Pirlo memang tidak berlatih, ia berintuisi dalam bermain bola.

Intuisi itulah yang membuat ia bisa memainkan bola sebagai seni. ”Ia layaknya seniman, seperti Beethoeven atau Mozart,” puji mantan pemain juara dunia Perancis, Christian Karembeu, sewaktu Pirlo dinobatkan sebagai man of the match malam itu. Pirlo tak peduli dengan pelbagai pujian itu. Katanya, ”Yang terpenting untuk kami adalah semifinal melawan Jerman.”

Eksentrik

Selain Buffon dan Pirlo, Italia juga mempunyai Balotelli yang eksentrik. Balotelli adalah orang yang amat spontan. Lebih-lebih pada saat berada dalam tekanan besar, ia bisa melakukan hal-hal yang merugikan dirinya sendiri. Ia sering naif, enggan membuat pertimbangan sebelum ia melakukan sesuatu.

”Saya berharap, ia bisa bertahan dalam segala tekanan itu. Namun, saya tak tahu, mungkin ia akan lepas kendali,” kata Christina Balotelli, adik pemain eksentrik itu, menjelang pertandingan Italia melawan Inggris. Balotelli memang sering merepotkan. Namun, Prandelli tetap memerlukannya. Bagi Prandelli, Balotelli adalah pemain yang strategis untuk sistemnya yang ofensif. Bola-bola manis dari regisseur Pirlo akan sia-sia jika tiada kaki Balotelli yang haus gol itu.

Balotelli, Pirlo, Buffon, masih ada lagi De Rossi dan Cassano, adalah unsur-unsur anarkis dari kesebelasan Italia. Sungguh suatu prestasi bahwa Prandelli bisa menyatukan anarkisme itu dalam sebuah orkestra permainan yang emosional, agresif, kreatif, dan inovatif. Anarkisme demikian tak bisa dipolakan dan sungguh tak bisa diduga oleh lawan. Ketidakterdugaan, petualangan dalam kegembiraan, dan agresivitas menyerang, itulah yang kiranya dikhawatirkan oleh Joachim Loew dan anak-anaknya.

”Kami sadar bahwa Italia sekarang adalah lain daripada Italia 2010. Mereka mengalami perkembangan yang luar biasa,” puji Loew.

Loew sadar, tidaklah mudah melawan Italia walau ia bilang, ”Kami juga tahu, di mana letak kesulitan mereka.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil Final Australian Open 2024: Berjuang Tiga Gim, Ester Runner-up

    Hasil Final Australian Open 2024: Berjuang Tiga Gim, Ester Runner-up

    Badminton
    Malut United Resmi Rekrut Duo Kembar Yakob dan Yance Sayuri

    Malut United Resmi Rekrut Duo Kembar Yakob dan Yance Sayuri

    Liga Indonesia
    Kembangkan Basket di Indonesia, 3 Misi Beavers Hadirkan Kompetisi

    Kembangkan Basket di Indonesia, 3 Misi Beavers Hadirkan Kompetisi

    Sports
    Polandia Vs Belanda, Van Dijk Siap Kerja Keras demi Menangi Laga Perdana

    Polandia Vs Belanda, Van Dijk Siap Kerja Keras demi Menangi Laga Perdana

    Internasional
    Ronaldinho Kritik Skuad Brasil, Tim Terburuk di Copa America 2024

    Ronaldinho Kritik Skuad Brasil, Tim Terburuk di Copa America 2024

    Internasional
    Pendekatan Como Dihiraukan Klub, Ali Jasim Luapkan Kekecewaan

    Pendekatan Como Dihiraukan Klub, Ali Jasim Luapkan Kekecewaan

    Liga Italia
    Jadwal Euro 2024 Malam ini: Belanda dan Inggris Akan Turun

    Jadwal Euro 2024 Malam ini: Belanda dan Inggris Akan Turun

    Internasional
    Hasil Jeka Saragih Vs Westin Wilson, Kekalahan Perdana Jeka di UFC

    Hasil Jeka Saragih Vs Westin Wilson, Kekalahan Perdana Jeka di UFC

    Sports
    Spalletti: Italia Unggul Berkat Tim, Bukan Karena Satu Pemain

    Spalletti: Italia Unggul Berkat Tim, Bukan Karena Satu Pemain

    Internasional
    Timnas Italia Cetak Sejarah, Jorginho dan Chiesa Senang Lewati Kejutan

    Timnas Italia Cetak Sejarah, Jorginho dan Chiesa Senang Lewati Kejutan

    Internasional
    Messi Terpesona Talenta Inter: Masa Kini dan Masa Depan Argentina

    Messi Terpesona Talenta Inter: Masa Kini dan Masa Depan Argentina

    Internasional
    Klasemen Grup B Piala Eropa 2024 Setelah Spanyol dan Italia Menang

    Klasemen Grup B Piala Eropa 2024 Setelah Spanyol dan Italia Menang

    Internasional
    Hasil Italia Vs Albania: Gol Tercepat Euro, Barella Lewati Totti, Tripoin Azzurri

    Hasil Italia Vs Albania: Gol Tercepat Euro, Barella Lewati Totti, Tripoin Azzurri

    Internasional
    Alvaro Morata Masuk Jajaran Elite Pencetak Gol Piala Eropa, Siap untuk Italia

    Alvaro Morata Masuk Jajaran Elite Pencetak Gol Piala Eropa, Siap untuk Italia

    Internasional
    Serba-serbi Catatan Bersejarah Lamine Yamal di Piala Eropa

    Serba-serbi Catatan Bersejarah Lamine Yamal di Piala Eropa

    Liga Spanyol
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com