Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanyol, Kaya tetapi Miskin

Kompas.com - 23/06/2012, 15:48 WIB

Para pemain asuhan Del Bosque berharap lawan memainkan dan mengembangkan permainannya sehingga mereka juga bisa leluasa memainkan tiki-takanya. Ternyata, menghadapi Spanyol, tim lawan hanya berusaha bagaimana membela diri agar Iniesta, Xavi, dan kawan-kawannya tidak sampai mengobrak-abrik pertahanannya. Maka, melawan Spanyol, Kroasia yang adatnya ofensif menjadi tim yang lebih mengandalkan serangan balik.

”Rasanya seperti seluruh dunia melawan Spanyol,” kata Iker Casillas. ”Menghadapi kami, lawan-lawan kami melakukan apa yang tidak pernah mereka lakukan,” tambah Casillas. Singkatnya, ”melawan Spanyol, kamu tak lagi memainkan yang kamu inginkan, tapi yang dapat kamu lakukan”.

Itu juga diakui Pelatih Kroasia Slaven Bilic. ”Melawan juara dunia, kami tidak dapat mengharap bahwa kami akan menciptakan lima atau enam kans. Jika kami maju ke depan, kami membuat diri sendiri terbuka. Kuncinya, kami harus membela diri baik-baik. Kami harus melakukan penetrasi secepatnya, tapi itu pun tergantung keberuntungan,” begitu Bilic merumuskan taktik yang akan diterapkannya.

Kroasia kalah, tetapi mereka dianggap berhasil. Spanyol menang, tapi dianggap gagal. Tim lain boleh bertahan habis dan bermain defensif. Tapi kalau Spanyol melakukannya, mereka dianggap berkhianat terhadap khitahnya, tiki-taka. Kalau Spanyol menang, tapi tidak bertiki-taka secara maksimal, mereka pun dianggap bermain dengan menderita. Kalau mereka total bertiki-taka, tapi miskin gol, mereka pun dikatakan Barca tanpa Messi. Begitulah, Spanyol harus diukur dengan skala ukuran yang sama sekali berbeda dari ukuran yang normal. Dalam arti itulah mereka disebut menjadi ”korban dari kesuksesannya sendiri”.

”Kami dapat menjadi contoh bagi lawan-lawan Spanyol,” kata pemain Kroasia, Danijel Pranjic. Dan Pelatih Perancis Laurent Blanc mengakui itu. ”Kroasia telah menunjukkan bagaimana orang harus menghadapi Spanyol,” kata Blanc. Blanc sendiri mengatakan, Spanyol datang terlalu pagi bagi Perancis. Ia sadar, menghadapi Spanyol, Perancis akan sulit menguasai bola.

Apalagi, untuk sampai ke perempat final ini, Perancis harus berjalan tertatih-tatih. Siapa mengira mereka digebuk Swedia 0-2? Sekarang pun Blanc masih prihatin karena lini depan Perancis sangat tumpul. Mereka kurang ofensif. Umpan-umpan dan pasing-pasing bolanya tidak jitu. Nasri dan Benzema tak banyak menciptakan peluang, malah cenderung bermain individualistis.

”Tapi hari demi hari kami makin percaya diri,” kata Blanc. Buat Blanc, rasanya tak ada cara lain untuk melibas Spanyol kecuali memakai resep Kroasia: membuat Spanyol gagal dalam kesuksesannya, miskin dalam kekayaannya, tak percaya diri dalam tiki-takanya. Tidakkah di luar bola Spanyol juga sedang krisis di dalam, walau tampak kaya di luar?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

    Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

    Liga Spanyol
    Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

    Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

    Liga Inggris
    Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

    Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

    Liga Inggris
    Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

    Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

    Liga Inggris
    Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

    Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

    Sports
    Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

    Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

    Timnas Indonesia
    Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

    Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

    Liga Indonesia
    Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

    Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

    Timnas Indonesia
    Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

    Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

    Liga Inggris
    Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

    Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

    Liga Indonesia
    Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

    Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

    Liga Italia
    Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

    Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

    Timnas Indonesia
    AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

    AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

    Liga Italia
    Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

    Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

    Liga Italia
    Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

    Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

    Liga Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com