Yohan Cabaye yang diistirahatkan saat melawan Swedia karena cedera otot paha juga bakal turun mendukung Nasri. Cabaye akan berperan menyuplai bola ke penyerang tunggal Karim Benzema yang belum juga menyumbang angka di lapangan.
Adapun posisi sayap kanan Perancis masih menjadi spekulasi. ”Jeremy Menez dan Hatem Ben Arfa mampu menembus pertahanan, tetapi Mathieu Valbuena bisa bermanfaat saat melawan Spanyol,” ujar Blanc.
Yang jelas, semua pemain Perancis ingin merasakan kerasnya duel melawan Spanyol. ”Banyak pemain yang bermimpi bermain menjalani pertandingan pertamanya di Piala Eropa melawan juara bertahan. Kami tidak memiliki beban dan ini bisa menjadi pertandingan yang tak terlupakan,” ujar bek Laurent Koscielny yang bersinar di Arsenal.
Perancis dan Spanyol telah bertemu 30 kali dalam 90 tahun terakhir. Spanyol menang 13 kali, sedangkan Perancis 11 kali menang. Catatan ini menunjukkan pertemuan kedua tim selalu seru dan ketat, serta hasil akhir akan ditentukan kecermatan setiap tim menjalankan detail strategi.
Sekilas Spanyol lebih sering menang. Namun, dalam enam kali pertandingan pada turnamen resmi, Perancis menang lima kali. Hasil terbaik yang diraih Spanyol adalah 1-1 di Piala Eropa 1996.
”Spanyol senang memainkan bola, tetapi Perancis selalu bermain bagus melawan Spanyol dalam turnamen besar. Kami akan memperoleh ruang saat melawan Spanyol,” ujar Nasri.
”Lolos ke perempat final membuat kami percaya diri dan kami akan berusaha dan membuat kejutan. Saya tidak berpikir Spanyol diunggulkan dalam turnamen ini, Jerman paling mengesankan,” ujar Nasri yang sudah mulai berlatih normal setelah menjalani terapi lutut.
Perancis boleh percaya diri dengan catatan bagus melawan Spanyol. Namun, mereka juga harus menyadari, Spanyol telah mematai-matai Perancis jauh sebelum Piala Eropa bergulir. Vicente del Bosque telah membuat perhitungan cermat calon lawan yang akan dihadapi pada babak sistem gugur. Dia juga mengirim tangan kanannya, Toni Grande, untuk mengikuti persiapan ”Les Bleus” dan menganalisis kelemahan dan kekuatannya.
Spanyol tidak akan pernah melupakan pelajaran penting Piala Dunia 2006 di mana kesombongan mereka berakhir dengan kekalahan 1-3 dari Perancis di putaran kedua. ”Ini sifat alami orang Spanyol tidak memperhatikan lawan,” ujar Del Bosque.
Pelajaran berharga enam tahun lalu itu diserap oleh para pemain Spanyol. ”Perancis adalah tim yang berusaha menguasai bola sejak awal,” ujar gelandang Javi Martinez.