Advocaat mengaku gembira dengan semangat yang membara di dada pasukannya. Namun, Rusia memiliki beberapa masalah yang harus diselesaikan agar dapat mengalahkan Yunani. Salah satunya adalah ketajaman penyerangnya.
Advocaat biasanya memasang tiga penyerang, yaitu Andrey Arshavin, Aleksandr Kerzhakov, dan Alan Dzagoev, dalam formasi 4-3-3. Dari ketiganya, hanya Dzagoev yang produktif mencetak gol di turnamen ini. Arshavin dan Kerzhakov belum mencetak gol.
Mantan Pelatih Zenit St Petersburg itu sedang mempertimbangkan untuk mengganti Kerzhakov dengan Roman Pavlyuchenko yang lebih tajam dan memiliki daya dobrak bagus. Pada laga melawan Ceko, Pavlyuchenko juga mencetak satu gol.
Namun, posisi Arshavin diperkirakan masih aman karena pemain berusia 31 tahun itu mampu membongkar pertahanan lawan dan melepaskan umpan-umpan matang bagi Dzagoev dan dua di antaranya berbuah gol.
”Dia (Arshavin) adalah pemain yang sangat berbahaya dan sangat tajam dengan bola. Saya pernah hampir menggantinya saat melawan Polandia, tetapi kemudian dia melakukan hal yang positif,” kata Advocaat.
Masalah lain yang muncul adalah cederanya bek sayap kiri Yuri Zhirkov. Zhirkov tidak ikut berlatih pada Rabu (13/6) dan terlihat menempelkan es di lututnya. Selain tangguh di pertahanan, Zhirkov juga sering mengalirkan bola ke Kerzhakov.
”Saya sedang menyusun strategi dan formasi pemain untuk menghadapi Yunani. Kami harus menang pada laga terakhir ini,” kata Advocaat.
Yunani merendah
Di kubu Yunani, para pemain tim biru putih itu memilih bersikap merendah dalam menghadapi Rusia.
”Lebih baik menjadi tim yang tidak diunggulkan sehingga kami akan tampil tanpa beban. Kami justru diuntungkan,” kata Kostas Mitroglou, penyerang yang diturunkan saat melawan Ceko.