WROCLAW, KOMPAS.com - Beraroma dendam. Ya, itulah ambisi yang bakal diusung Republik Ceko saat melakoni laga kedua melawan Yunani di Grup A Piala Eropa 2012, Selasa (12/6/2012) di Stadion Miejski, Wroclaw, Polandia.
Delapan tahun silam, impian Ceko untuk melaju ke final Piala Eropa 2004 buyar lantaran gol Traianos Dellas pada masa perpanjangan waktu babak semifinal. Akhirnya, Yunani melaju dan sukses memboyong gelar bersejarah usai menaklukkan Portugal di partai puncak.
Pilar Ceko yang juga anggota tim delapan tahun lalu, Tomas Rosicky, masih mengingat jelas kekalahan pahit tersebut. Selain Rosicky, dua rekan lainnya yang menjadi bagian skuad saat ini, yakni Petr Cech dan Milan Baros juga merupakan anggota tim pada Piala Eropa 2004 lalu.
"Disingkirkan Yunani (pada 2004) merupakan kekalahan paling menyakitkan yang aku rasakan bersama tim nasional. Kami tak memiliki kesempatan untuk bangkit," ucap Rosicky.
Kekalahan dari Rusia di laga pertama juga menambah beban Ceko jelang laga nanti. Bila kalah, tiket lolos ke babak 8 besar otomatis akan melayang.
"Kami tidak memiliki opsi lain selain mengalahkan Ceko," tegas Cech.
Kesempatan mengambil poin penuh dari Yunani cukup terbuka lebar. Pasalnya, "Tim Negeri Seribu Dewa" mengalami masalah besar karena absennya tiga pemain belakang yang cedera dan akumulasi kartu.
Avraam Papadopoulos dan Giorgos Fotakis diterpa cedera. Sedangkan, dua kartu kuning yang diterima Sokratis Papastathopoulos saat melawan Polandia, memaksanya absen di Stadion Miejski.
Terasa "bolong" di bagian belakang, Yunani ternyata tetap optimistis. Kiper Michalis Sifakis menyatakan jika timnya akan langsung menggempur pertahanan Ceko sejak menit awal.
"Kami telah mempelajari lawan kami (Ceko). Kami kehilangan dua poin di laga pembuka. Kami mengincar kemenangan pada Selasa nanti," tegas Sifakis.