KRAKOW, KOMPAS.com — Gelandang serang Belanda, Arjen Robben, mengaku masih merasakan sakit karena gagal juara Piala Dunia 2010 dan Liga Champions 2012. Oleh karena itu, ia tak ingin kembali gagal di Piala Eropa (Euro) 2012 dan bertekad membawa "Der Oranje" juara.
Di Piala Dunia 2010, Robben dan kawan-kawan sudah berpeluang juara setelah lolos ke babak final. Namun, di babak itu, mereka kalah dari Spanyol. Bersama klub Bayern Muenchen, timnya kalah dari Chelsea di final Liga Champions lewat adu penalti. Yang lebih menyakitkan, Muenchen seharusnya menang jika tendangan penalti yang ia lakukan dalam pertandingan tidak gagal.
Ia mengakui, dua kegagalan itu masih terasa menyakitkan. Ia berharap Belanda kali ini bisa mengulang sukses tahun 1988 kala mereka juara Piala Eropa. Ini akan menyembuhkan semua lukanya.
"Aku sangat senang di akhir musim bersama Muenchen, tetapi sesuatu kemudian tidak berjalan dengan baik. Final liga Champions sangat luar biasa dan itu akan meninggalkan bekas di kepalaku," kata Robben kepada Goal.com.
"Bola tendangan penaltiku yang diselamatkan Petr Cech akan selalu kuingat. Akan tetapi, aku berharap meraih hasil lebih baik bersama Belanda di Euro 2012. Kekecewaan bersama Muenchen akan selalu teringat juga, tetapi aku bermimpi mengakhiri musim dengan baik di Euro," ujarnya.
Belanda berada di Grup B yang paling berat. Mereka bertemu Jerman, Denmark, dan Portugal. Belanda akan menjalani pertandingan pertama melawan Denmark, Sabtu (9/6/2012).
Robben juga gagal di final Piala Jerman. Maka, ia mengatakan, "Aku tak suka orang akan mengatakan diriku selalu kalah di final. Akan tetapi, itu yang mengikutiku akhir-akhir ini. Sekarang, aku ingin menghancurkan hal itu di Euro 2012," tekadnya.
Robben mengaku menghadapi tugas berat untuk lolos dari Grup B, tetapi ia juga yakin timnya bisa mengatasinya. "Segalanya sudah dikatakan orang tentang grup ini. Ini grup terberat. Akan tetapi, kami harus menerimanya jika ingin menjadi juara dan mengalahkan lawan kami dari hari pertama."
"Kami punya peluang menang saat melawan Denmark, Portugal, dan Jerman. Melawan Jerman akan sangat spesial buatku. Kami sudah saling mengetahui dan hanya akan ada sedikit ruang untuk kejutan. Ini akan menjadi pertarungan besar dan juga merupakan pertarungan psikologi," ujarnya.
"Belanda jelas ditargetkan untuk bertarung demi juara. Itu target kami, tetapi tak akan mudah. Pasalnya, semua lawan kami menginginkan mengalahkan kami. Aku tak suka menjadi favorit. Akan tetapi, hasil kami akhir-akhir ini dan sejarah menunjukkan bahwa kami pantas jadi favorit dan kami harus menerimanya. Kami profesional dan harus bertarung untuk apa pun," ujarnya.
Robben mengakui dia tak akan tertekan karena gagal melakukan tendangan penalti di final Liga Champions. Bahkan, dia siap melakukan tendangan penalti jika ditunjuk.
"Tekanan tak akan memengaruhi diriku. Tidak sekarang dan kapan pun ketika aku bermain. Jika aku harus mengambil tendangan penalti, aku akan melakukannya tanpa rasa takut. Aku seorang profesional dan harus terus bergerak," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.