Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribut Waidi, Legenda Pengharum Nama Bangsa

Kompas.com - 04/06/2012, 06:28 WIB

Walhasil, tim itu meraih kesuksesan pertamanya saat mampu menjuarai Piala Kemerdekaan III setelah mengalahkan Aljazair XI 2-1 pada 1987. Timnas unggul lebih dulu berkat gol Ricky Yakobi pada menit ke-26. Namun, satu menit menjelang akhir pertandingan, Aljazair berhasil membalas melalui Amar Kabrane. Laga dilanjutkan ke babak tambahan. Dan, dari kaki Ribut pada menit ke-103, Indonesia akhirnya mampu menjuarai turnamen tersebut.

Kepahlawanan Ribut kemudian berlanjut di ajang yang lebih bergengsi, yakni SEA Games 1987. Gol tunggalnya di partai puncak tidak hanya mengantarkan Indonesia berhasil meraih medali emas pertamanya. Namun, Indonesia yang sebelumnya hanya menjadi juru kunci di kualifikasi Olimpiade 1988, di bawah Jepang dan Singapura, mampu unjuk gigi kepada dunia!

Gol itu tidak hanya menciptakan sejarah manis bagi sepak bola Indonesia, tetapi juga menjadi kenangan indah bagi Ribut secara pribadi. Bahkan, tak tanggung-tanggung, Pemerintah Kota Semarang sempat mendirikan patung Ribut Waidi yang sedang menggiring bola di Jalan Karang Rejo, Semarang. Setelah pensiun dari sepak bola, Ribut bekerja sebagai karyawan PT Pertamina. Namun, kecintaannya terhadap sepak bola tak luntur karena beberapa kali dia bermain di sejumlah turnamen di kota-kota kecil di pantura.

Suri teladan
Minggu (3/6/2012), Ribut (49) berpulang kepada Yang Mahakuasa karena penyakit jantung yang dideritanya. Jutaan pencinta sepak bola berduka ditinggal sang legenda. Memang, tak seorang pun pencinta sepak bola Tanah Air boleh melupakan jasa-jasa salah seorang pahlawan sepak bola Indonesia ini dalam mengharumkan nama bangsa.

Bahkan, melihat perjuangannya itu, rasanya pantas jika Ribut dijadikan contoh bagi sejumlah pesepak bola nasional saat ini. Apalagi, sekarang ini, di lingkup ASEAN saja, timnas Indonesia tidak menjadi tim yang patut disegani. Sejak emas terakhir SEA Games 1992, kegagalan kerap menghampiri skuad "Garuda". Tak ada lagi sebutan "Macan Asia" bagi timnas Indonesia terpampang di media nasional dewasa ini.

Karena hal itulah, keseriusan dan semangat nasionalisme yang dimiliki sejumlah pemain dan pengurus sepak bola Indonesia sangat wajar dipertanyakan. Perseteruan pengurus dan klub yang berimbas kepada sejumlah pemain terus menambah panjang rentetan masalah yang tak kunjung usai. Muara persoalan itu sudah dapat ditebak, yaitu menjadikan prestasi timnas mati suri.

Memang saat ini kondisinya sangat jauh berbeda. Sekarang sepak bola dapat menjadi ladang pekerjaan menjanjikan dengan keuntungan yang sangat menggiurkan. Akan tetapi, motivasi pada zaman Ribut, pemain tak pernah memikirkan materi, tetapi hanya untuk membawa Indonesia dapat disegani di tingkat Asia dan dunia. Itu yang tak pernah ditiru.

Kini, meskipun engkau sudah tiada, torehan emasmu akan tetap kekal di atas rumput Stadion Gelora Bung Karno dan benak jutaan rakyat Indonesia. Semoga kebesaran dan kenangan indah yang ditorehkan 2,5 dekade silam itu dapat selalu menjadi teladan bagi penggawa timnas dan pengurus sepak bola yang tengah berseteru.

Selamat jalan, Ribut Waidi....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Exco Diduga Jadi Pemilik Tiga Klub Liga 3, PSSI Diminta Tegas

Exco Diduga Jadi Pemilik Tiga Klub Liga 3, PSSI Diminta Tegas

Liga Indonesia
Klarifikasi Ciro Alves soal Selebrasi di Depan 'Bench' Bali United

Klarifikasi Ciro Alves soal Selebrasi di Depan "Bench" Bali United

Liga Indonesia
Ancelotti Isyaratkan Kroos dan Modric Akan Bertahan di Real Madrid

Ancelotti Isyaratkan Kroos dan Modric Akan Bertahan di Real Madrid

Liga Spanyol
Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

Bundesliga
Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

Liga Lain
Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

Sports
De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

Liga Inggris
Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

Bundesliga
Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

Liga Indonesia
BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

Liga Indonesia
Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

Badminton
Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Badminton
Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Liga Inggris
Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com