Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Barca, Banyak Pilihan untuk Guardiola

Kompas.com - 27/04/2012, 20:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Josep Guardiola untuk mundur dari jabatan pelatih Barcelona di akhir musim ini menimbulkan satu teka-teki. Ke manakah Guardiola setelah hengkang dari Camp Nou?

Sejak memberikan gelar pertamanya sebagai pelatih Barca, posisi Guardiola justru tidak nyaman. Prestasinya yang gemilang justru menimbulkan ekspektasi dan tekanan besar dari klub sehingga setiap tahun selalu saja ada isu bahwa Guardiola dikabarkan akan pindah. Selama tiga tahun Guardiola selalu dihubung-hubungkan dengan klub maupun tim lain yang kemungkinan bakal menjadi tempat barunya. Isu itu tidak pernah berujung pada kebenaran selama tiga tahun hingga Guardiola mengemukakan rencana mundurnya dari "Blaugrana" pada Jumat (27/4/2012) petang WIB.

Setelah pernyataannya itu, kini Guardiola bagaikan layang-layang putus yang dikejar banyak orang. Banyak klub kaya raya yang ingin menggaet mantan gelandang itu dengan tawaran gaji fantastis. Sejumlah negara juga berkeinginan memboyongnya untuk dijadikan pelatih tim nasional. Berikut ini sejumlah tujuan yang mungkin bisa menjadi pilihan Guardiola di musim depan.

Inter Milan
Presiden Inter Milan Massimo Moratti sudah lama menginginkan Guardiola sebagai pelatih, terutama setelah Jose Mourinho meninggalkan Giuseppe Meazza dengan kenangan trofi Liga Champions 2010. Dengan kekayaannya, Moratti bisa menempuh segala upaya untuk membawa Guardiola ke Italia dan menggantikan pelatih sementara Inter, Andrea Stramaccioni. Liga Serie-A Italia bukanlah hal baru bagi Guardiola karena ia pernah bermain di Brescia.

AC Milan
Klub pesaing Inter Milan ini sebetulnya meraih prestasi cukup bagus di bawah kepelatihan Massimiliano Allegri. Namun, kegagalan Allegri menaklukkan Juventus musim ini bisa menjadi batu pengganjal baginya untuk melanjutkan jabatan tersebut. Lagi pula, pemilik klub Silvio Berlusconi termasuk senang dengan kontrak besar untuk menyaingi Inter.

Chelsea
Pemilik klub Inggris ini, Roman Abramovich, dikenal royal mengeluarkan uang untuk membayar mahal seorang pelatih. Jadi, kalau Abramovich mau, ia bisa saja menawarkan bayaran mahal untuk Guardiola. Walaupun "The Blues" sudah punya Roberto Di Matteo, pelatih sementara yang sukses membawa timnya ke final Liga Champions musim ini, Guardiola tetap menjadi alternatif yang tepat untuk dijadikan pelatih tetap di Stamford Bridge.

Manchester City
Tak dapat dimungkiri, tim paling ambisius meraih gelar Liga Inggris ini pasti ingin mendapatkan yang terbaik. Saat ini City masih punya peluang meraih gelar juara liga bersama Pelatih Roberto Mancini. Akan tetapi, Mancini bisa terpental jika peluang itu gagal diraih.

Sebagaimana Chelsea, klub kaya raya milik konglomerat Timur Tengah ini juga tak mempermasalahkan bayaran mahal untuk siapa pun yang ingin menjadikan klub itu sebagai kampiun. Guardiola bisa menjadi pilihan segar bagi "The Citizens" untuk menghentikan dominasi Manchester United di Liga Inggris.

Manchester United
Gosip kepindahan Guardiola ke Manchester United lebih sering muncul dibanding klub-klub lain. Guardiola diyakini akan menjadi suksesor pelatih kawakan MU, Sir Alex Ferguson, yang sudah menangani klub tersebut selama lebih dari 20 tahun.

Bagi MU, Guardiola merupakan sosok yang tepat untuk melanjutkan pembinaan pemain muda yang selama ini digarap dengan apik oleh Ferguson. Nama lain yang juga disebut-sebut bakal menggantikan Ferguson adalah Pelatih Real Madrid Jose Mourinho, yang sudah cukup sukses tatkala mengarsiteki Chelsea pada 2005-2007.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

    Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

    Timnas Indonesia
    Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

    Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

    Timnas Indonesia
    Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

    Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

    Liga Indonesia
    Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

    Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

    Timnas Indonesia
    PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

    PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

    Liga Indonesia
    Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

    Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

    Timnas Indonesia
    Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

    Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

    Badminton
    Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

    Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

    Liga Indonesia
    Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

    Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

    Liga Indonesia
    Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

    Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

    Liga Indonesia
    Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

    Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

    Liga Indonesia
    Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

    Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

    Timnas Indonesia
    Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

    Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

    Liga Champions
    Rizky Ridho Melakukan Pelanggaran Serius

    Rizky Ridho Melakukan Pelanggaran Serius

    Timnas Indonesia
    Eks Wasit FIFA Jelaskan Alasan Gol Timnas U23 Indonesia Dianulir

    Eks Wasit FIFA Jelaskan Alasan Gol Timnas U23 Indonesia Dianulir

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com