Ganjalan di Villa Park

BIRMINGHAM, JUMAT - Aston Villa selalu jadi ganjalan bagi Chelsea, bahkan mampu mengalahkan klub London itu pada 31 Desember lalu. Duel pada lanjutan Liga Inggris di Stadion Villa Park, Sabtu (31/3), merupakan ujian bagi Pelatih Roberto Di Matteo: mampukah terus menata ulang Chelsea?

Pada 31 Desember lalu, ketika menjadi tuan rumah, Chelsea secara mengejutkan takluk 1-3 dari Villa. Kali ini, laga digelar di kandang Villa. Dalam 13 tahun terakhir, ”The Blues” hanya bisa menang sekali. Saat klub London itu tiga kali juara pun, mereka tidak bisa menang di Villa Park.

Kemenangan sangat dibutuhkan tim asuhan Di Matteo agar peluang menembus ”Empat Besar” tetap terjaga, sebagai bagian misi mereka untuk bisa tampil di Liga Champions musim depan. Mereka kini di peringkat kelima dengan nilai 50 atau lima poin di bawah peringkat keempat Tottenham Hotspur.

Di bawah Di Matteo, pelatih sementara pengganti Andre Villas-Boas yang dipecat, Chelsea sepertinya mengalami perbaikan. Hal itu setidaknya terlihat dari lolosnya mereka ke semifinal Piala FA—untuk menantang Tottenham—dan sukses menang 1-0 di Benfica yang membuat mereka berpeluang melaju ke semifinal Liga Champions.

Hasil-hasil positif itu tak lepas dari kemampuan Di Matteo memulihkan potensi striker Fernando Torres dan bek David Luiz serta kepandaiannya meredam gejolak di ruang ganti dengan tak membuat para pemain senior Chelsea merasa terasingkan.

Efek di Liga Primer

Pertanyaannya, apakah hasil- hasil positif di Piala FA dan Liga Champions itu bisa ditransfer di panggung Liga Inggris. ”Kami akan berusaha finis di peringkat ketiga atau keempat dan kami akan berjuang mencapai hal itu,” tegas Juan Mata, gelandang serang Chelsea.

”Setiap pemain terlibat mencapai target kami di Piala FA, Liga Champions, dan Liga Primer. Kami menjalani banyak laga setiap akhir pekan, saya pikir, putusan cerdas untuk merotasi tim,” kata Mata.

Dari segi kebugaran tim, Chelsea dalam kondisi fit. Hanya gelandang Raul Meireles yang cedera lutut. Bek Branislav Ivanovic pulih dari cedera paha.

Di sisi lain, Pelatih Aston Villa Alex McLeish dihadapkan pada cedera beberapa pemainnya, seperti Darren Bent (engkel), Richard Dunne (tulang selangka), Ciaran Clark (lutut), Alan Hutton (betis), dan Charles N’Zogbia (lutut). Kapten Stiliyan Petrov masih berjuang mengatasi demam dan harus menjalani tes kebugaran. James Collins dan Emile Heskey sedikit tertarik otot.

Namun, Villa, yang kini di peringkat ke-15 dengan 33 poin atau terpaut delapan poin dari zona degradasi, masih butuh poin tambahan untuk benar-benar aman dari ancaman degradasi.

Pelajaran dari Barca

Selain Aston Villa versus Chelsea, ada enam laga lainnya, termasuk duel Manchester City melawan Sunderland di Stadion Etihad. Kemenangan sangat penting bagi City untuk balik membalas dengan memberi tekanan pada pemuncak Manchester United.

Tim asuhan Roberto Mancini terpaut tiga poin, tetapi bakal menggeser sementara MU dari puncak berkat unggul selisih gol jika memukul Sunderland. MU akan tampil di kandang Blackburn Rovers pada Senin lusa.

Gelandang City, Yaya Toure, mengingatkan agar timnya belajar dari sukses Barcelona pada musim 2009/2010 saat mereka menggeber kemenangan jelang akhir musim, termasuk memukul rival Real Madrid. ”Apa yang kami lakukan di Barca contoh sempurna tentang apa yang harus lakukan saat ini,” kata mantan gelandang Barcelona itu.

Laga lainnya yaitu Wolverhampton Wanderers versus Bolton Wanderers yang bakal sengit terkait perjuangan lolos dari degradasi musim ini.

(AP/AFP/REUTERS/SAM)