"Timnas, Jangan Kalah pada Riuh Suporter Brunei"

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Djohar Arifin Husin, menekankan bahwa laga final turnamen Hassanal Bolkiah Trophy 2012 melawan Brunei Darussalam, Jumat (9/3/2012) malam, merupakan laga krusial bagi tim nasional Indonesia U-21 untuk mengejar kemenangan di tengah langkanya gelar bagi negara di kancah regional dan internasional. Djohar berharap tim "Garuda Muda" bisa mewujudkan kerinduan masyarakat Tanah Air akan hal itu.

"Pertandingan final sangat penting bagi Indonesia bagi bangsa kita yang merindukan juara yang sudah lama tak dinikmati. Gelar juara merupakan oase di tengah dahaga juara," ujarnya melalui pembicaraan telepon dan wawancara jarak jauh, Kamis (8/3/2012) petang, seperti dikutip dari situs resmi PSSI.

Oleh karena itu, Djohar berharap tim bisa melakoni laga ini dengan penampilan dan semangat yang maksimal. Dia meminta para penggawa timnas U-21 untuk bermain dengan lepas, tidak gugup, dan tidak terpengaruh dengan keramaian para pendukung tuan rumah Brunei dan pemimpin negara itu, Sultan Hassanal Bolkiah.

"Permainan cepat seperti selama ini harus diperagakan, jangan sampai terikut irama lawan. Brunei biasanya bermain penuh semangat didukung 30.000 suporter fanatik. Brunei dilatih pelatih Korea yang sudah lama disiapkan," katanya.

"Saya mohon doa dari masyarakat di Tanah Air agar tim 'Merah Putih' mampu berjaya," tambahnya kemudian.

Djohar juga mengatakan, pihaknya sudah meminta agar panitia mengatur stadion dipenuhi oleh jumlah suporter yang berimbang antara pendukung tuan rumah dan Indonesia di stadion berkapasitas 28.000 orang itu. Pasalnya, suporter Brunei saja mencapai lebih dari 30.000 orang. Sementara suporter Indonesia, yang terdiri dari para tenaga kerja asing, itu bisa mencapai 15.000 orang.

"Saya minta jumlah penonton berimbang," tegasnya.