LONDON, KOMPAS.com - Pelatih Queens Park Rangers, Mark Hughes, mengakui, sebagai bentuk solidaritas terhadap Anton Ferdinand, beberapa pemainnya mungkin enggan bersalaman dengan John Terry, sebelum pertandingan melawan Chelsea pada putaran keempat Piala FA, Sabtu (28/1/2012). Oleh karena itu, Hughes mendukung keputusan FA yang sekalian meniadakan acara jabat tangan sebelum pertandingan tersebut, daripada ada insiden penolakan yang akan menjadi preseden buruk.
QPR menelan kekalahan 0-1 dalam laga yang digelar di Loftus Road. Sebagian besar mata tertuju kepada Terry dan Anton Ferdinand sebelum kick-off, setelah mereka sempat berselisih dalam lanjutan pertandingan Premier League, Oktober lalu. Terry dituding telah melecehkan Anton Ferdinand secara rasial.
Demi menghindari ketegangan di antara kedua pemain, Chelsea dan QPR sepakat untuk tidak melakukan seremoni jabat tangan, yang kemudian disetujui oleh FA.
"Pemain harus membuat keputusan mereka sendiri. Mengapa berjabat tangan jika mereka tidak berintegritas? Saya memiliki sedikit pengalaman yang berhubungan dengan jabat tangan sehingga jika mereka tidak melakukan dengan semangat yang tepat, maka mengapa mereka harus melakukannya?"
"Saya berpikir itu keputusan (tidak berjabat tangan) yang tepat. Ada sebuah pertemuan kemarin dan ada juga pertemuan pemain dengan manajamen tadi malam. Kami memberikan pandangan mengenai apa yang telah terjadi. Pagi tadi juga digelar pertamuan. Chelsea memiliki padangan dan kami pada dasarnya mempunyai keputusan yang sama," beber Hughes. (SKY)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.