Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liverpool-MU, Never Just a Game

Kompas.com - 28/01/2012, 15:15 WIB

KOTA Liverpool diselimuti ketegangan menjelang pertarungan antara Liverpool lawan Manchester United di Stadion Anfield, Sabtu (128/1/2012) pukul 12.45 atau 19.45 WIB. Polisi mengerahkan kekuatannya di setiap titik strategis demi keamanan. Sebab, ini bukan sekadar pertarungan sepak bola, selain ketegangan kedua tim sedang meningkat karena kasus rasisme antara Luis Suarez dan Patrice Evra.

Tidak jelas sejak kapan hubungan panas antara kedua klub itu terjadi. Sebab, sebelumnya rival panas Liverpool adalah Everton. Banyak versi yang menyebutkan, hubungan panas itu terjadi sejak Revolusi Industri, terutama ketika dibuka jalur kereta antara kedua kota pada abad ke-18.

Ketika sepak bola muncul di Inggris, konflik masa lalu pun ikut mewarnai. Liverpool kemudian mendominasi Liga Inggris. Namun, sejak era Alex Ferguson, MU mulai meruntuhkan dominasi Liverpool. Bahkan, kini MU mengalahkan Liverpool dalam pengumpulan gelar. MU meraih 19 trofi Premier League, melewati perolehan Liverpool yang 18 trofi. Di Piala FA pun, MU sudah mengalahkan Liverpool dengan mengumpulkan 11 trofi, berbanding 7 trofi.

Hanya di tingkat Eropa MU kalah dari Liverpool. "The Reds" sudah meraup 5 gelar Liga Champions, 3 Piala UEFA, dan 3 Piala Super Eropa. Sedangkan MU baru meraih 3 trofi Liga Champions, 1 Piala Winners, dan 1 Piala UEFA.

Pamer koleksi trofi ini ikut memanaskan persaingan. Apalagi, suporter MU memanasi dengan membuat kostum bertuliskan "Liverpool 18, Manchester United 19" yang merujuk perolehan trofi Premier League mereka.

Sementara, suporter Liverpool juga sering menggelar spanduk yang memanaskan hati rivalnya. Misalnya, mereka menulis, "Kami bukan rasis, tapi hanya membenci mancs", yang tentu mengarah ke MU. Ketika perang Irak terakhir, suporter Liverpool menulis, "Jangan bom Irak, jatuhkan saja nuklir di Manchester".

Maka, pertarungan kedua tim dinilai bukan sekadar pertandingan sepak bola. Ada gengsi dua kota, sekaligus sinisme yang berlangsung cukup lama.

Apalagi, baru saja terjadi konflik keduanya menyangkut percekcokan Suarez dan Evra. Suarez dilaporkan karena mengeluarkan kata-kata rasial kepada Evra. Akibatnya, Suarez terkena hukuman larangan tampil di 8 pertandingan. Ini yang membuat suporter Liverpool makin geram kepada MU.

Ketegangan makin terasa, karena 6.000 suporter MU akan datang ke Anfield. Padahal, kuota mereka hanya separonya. Wajar jika polisi mengerahkan sebagian besar kekuatannya untuk menjaga pertandingan ini. Sebab, hampir pasti akan terjadi perang slogan, cemoohan, bahkan bisa mengarah ke kontak fisik.

Sebab itu, Manajer MU, Sir Alex Ferguson, menunjukkan kekhawatirannya. Da mengimbau kepada suporter untuk konsentrasi pada sepak bola.

"Berilah dukungan yang positif. Pada akhirnya, kita ingin membicarakan sepak bola, tak ada lainnya. Karena, banyak pemain hebat di lapangan," katanya, mencoba menurunkan tensi.

Kekhawatiran yang sama juga ditunjukkan kapten Liverpool, Steven Gerrard. Maka, dia mengatakan, "Pastikan bahwa pertandingan ini akan diingat sebagai sepak bola."

Polisi Marseyside juga sudah mengingatkan akan menindak tegas siapa pun yang mencoba membuat kekacauan. "Polisi kami akan memperlakukan suporter seperti yang mereka harapkan. Kami akan tetap adil dan bersahabat. Tapi, kami juga tak segan-segan melakukan tindakan tegas kepada siapa pun yang mencba meyebabkan masalah," demikian pernyataan polisi Marseyside.

Kekhawatiran kedua kubu, juga polisi, bisa dimaklumi. Sebab, pertandingan kedua tim sudah tak lagi hanya sekadar sepak bola seperti ditulis kantor berita Inggris, Reuters, "A match between English soccer's arch rivals is never just a game." Pertarungan dua lawan bebuyutan itu tak pernah hanya sekadar pertandingan sepak bola.

Itulah yang membuat pertandingan ini bakal panas, tapi tak ada yang berharap akan terjadi hal-hal memprihatinkan. "Anda hanya harus berkonsentrasi pada pertandingan. Itu yang harus dilakukan, tak ada lainnya," saran Ferguson.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Liga Italia
Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com