Dengan prinsip tersebut, Rahmad berhasil mendekatkan diri kepada pemain dari sejumlah daerah dengan berbagai karakternya. Apalagi perbedaan karakter kerap muncul di lapangan meski sepak bola sebenarnya memiliki bahasa universal.
Ketika melatih di Jawa, kata Rahmad lagi, dia memiliki tantangan agar pemain menjalankan program latihan sepenuh hati. Sebaliknya, di Papua, tantangannya adalah membuat pemain mau datang berlatih.
"Ketika sudah datang, setiap pemain Papua akan mengeluarkan kemampuan mereka 100 persen. Motivasi mereka tidak perlu diragukan. Di Papua, setiap orang berkompetisi menjadi pahlawan olahraga karena olahragalah yang mengangkat nama baik mereka," ujarnya.
Secara tersirat, Rahmad ingin menyampaikan bahwa pengurus olahraga haruslah memahami karakter masyarakat tiap-tiap daerah. "Jadi, hati-hati mengurus sepak bola kalau tidak paham karakter masyarakatnya," kata Rahmad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.