Sosok di balik karier Anda saat ini?
Istriku, Novalia Metiaman. Dari kita pacaran enam tahun, dia selalu memberi dukungan. Selain istri, orangtuaku juga selalu memberi dukungan.
Selain istri dan orang tua, siapa yang memberikan dukungan kepada Anda? Apakah legenda-legenda Papua memberikan dukungan kepada Anda selama mengikuti Pelatnas?
Mereka banyak telepon. Ada dari pelatih-pelatih lokal dan orang tua di sana. Mereka bilang supaya kami berlima yang dari Papua semoga sukses dan berbuat yang terbaik. Biar bangsa juga senang. Itu saja pesan dari mereka. Yang aku ingat juga pesan dari istri. Dia bilang sudah waktunya bagiku bekerja yang baik karena aku kepala keluarga. Apalagi, sudah punya anak. Jadi aku harus berbuat yang terbaik. Itu saja yang aku selalu ingat.
Generasi Papua yang ada di tim ini jauh dari berita miring. Apa pendapat Anda soal itu?
Kalau pendapatku hal itu tergantung dari pribadi seseorang mau berubah. Aku tidak mau mengulangi kesalahan yang lalu.
Pelatih Rahmad baru akan mengungkapkan 20 pemain inti yang akan tampil di SEA Games jelang lawan Kamboja. Anda optimistis masuk tim inti?
Dari pribadiku, tidak ada persaingan antarpemain. Tidak ada itu. Kalau soal peluang, tergantung dari pelatih saja. Dia mau percaya, aku siap. Tidak masalah kalau aku tidak masuk. Yang penting aku mendukung tim ini dengan doa. Kalau tidak termasuk dalam 20, aku dukung saja. Tapi saya akan berbuat yang terbaik bila masuk.
Bagaimana peluang Indonesia di Grup A?
Pasti banyak orang bilang di Grup A, tim-timnya kuat. Aku juga sudah bilang bahwa tim di grup ini memiliki nama besar. Apalagi dengan Thailand, Singapura, dan lainnya. Bagi saya tidak masalah. Kita lihat di hasil akhir saja siapa yang lolos ke semifinal.
Menurut Anda, tim ini sudah sempurna?
Kalau menurutku, tim ini tidak memiliki kekurangan lagi. Tinggal jaga kekompakan saja. Jangan sampai kekompakan itu pecah. Pokoknya saling menjaga satu sama lain.
Lalu, apakah Anda memiliki ambisi pribadi di SEA Games?
Pertama, aku berserah kepada Tuhan. Aku tidak mau sia-siakan kesempatan ini. Pokoknya, aku akan berbuat yang terbaik. Aku hanya akan mempersembahkan emas itu nanti buat bangsa ini.