Wakil Jawa Tengah itu melaju ke final setelah mengalahkan wakil Provinsi Aceh, SMP Negeri 1 Peusangan, Kabupaten Bireuen, dengan skor tipis 2-1.
Sementara babak final untuk tingkat sekolah menengah atas, kesebelasan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina Informatika Ternate, Maluku Utara, akan bersaing dengan tim SMAN 109 Tangerang, Banten. SMK Bina Informatika melaju ke final seusai mengalahkan tim SMAN 5 Padang, Sumatera Barat, dengan skor 2-1. Adapun SMAN 109 Tangerang berhasil mengalahkan SMK Rijali Tulehu, Maluku, dengan skor 1-0.
Untuk tingkat perguruan tinggi, Universitas Islam Riau tidak bisa menuntaskan target melaju ke final. Di semifinal, tim Universitas Islam Riau dikalahkan tim favorit Universitas Cenderawasih Papua dengan skor 0-3. Pada babak final, tim Uncen Papua akan berhadapan dengan tim STMIK CIC Cirebon yang berhasil mengalahkan Universitas Medan Sumatera Utara dengan skor tipis 1-0.
Seusai pertandingan, Manajer MTs Al Munawarah Nurdin mengaku kecewa karena wasit mengeluarkan kartu merah untuk pemainnya, Abdul Azzam. Itu telah menurunkan semangat tanding rekannya. Namun, dirinya bersikap sportif dengan mengucapkan selamat kepada tim SMPN 3 Gresik.
Adik Mulyo, Pelatih SMPN 3 Gresik, mengatakan, disiplin para pemain dalam menjaga wilayah menjadi kunci kemenangan timnya. ”Mereka mampu menguasai permainan, mudah untuk menyerang, dan juga cepat
Pertandingan semifinal antara SMK Bina Informatika Ternate dan SMAN 5 Padang berlangsung imbang. Kedua tim memiliki beberapa peluang untuk menjebol gawang lawan pada menit-menit pertama pertandingan. Namun, penyelesaian akhir belum memuaskan.
Ilham Nurdin Armayn (Bina Informatika) mampu memecah kebuntuan setelah mampu menyarangkan gol ke gawang SMAN 5 Padang pada menit ke-33. Keunggulan 1-0 itu bertahan hingga babak pertama usai.
Lima menit babak kedua dimulai, tim Bina Informatika mampu menambah koleksi gol setelah tendangan keras Austin Teurupun tidak mampu ditepis kiper lawan.
Tertinggal dua gol membuat pertandingan berjalan semakin alot. Tim SMAN 5 Padang akhirnya memperkecil defisit gol setelah Rosad Setiawan menyarangkan bola ke gawang Bina Informatika pada menit ke-65.
Kegembiraan terlihat di wajah kubu SMK Bina Informatika setelah wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan usai. Skor tidak berubah, tetap 2-1 untuk kemenangan anak-anak asal Ternate. ”Yang pasti saya puas,” kata Pelatih Bina Informatika Hengky Oba.
Tri Atmaja, Pelatih SMAN 5, menerima hasil itu dengan legawa. ”Ya, kami mungkin tidak diberi keberuntungan pada pertandingan ini,” ujarnya.
Tri mengatakan, dua peluang emas di babak pertama tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh pemainnya. Lini tengah dan pertahanan, diakui Tri, masih rapuh.