Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Politisasi Arema

Kompas.com - 11/09/2011, 15:52 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Kalangan Aremania (julukan suporter Arema Malang) meminta elite Arema tidak memanfaatkan Arema untuk kepentingan politik. Aremania akan bertindak jika ternyata digunakan untuk kepentingan politik.

Aremania akan berada di garda paling depan untuk menjaga independensi Arema. Tidak boleh dicampuradukkan antara sepakbola dengan politik karena bisa rusak, kata t okoh Aremania, Arif, di Malang, Minggu (11/9/2011).

Dia mengatakan, saat ini Aremania masih bersabar menunggu para e lite menyelesaikan konfliknya. Tentu saja semua itu ada batasnya. Kalau ternyata ada elite yang tidak benar, kita datangani ramai-ramai, tegasnya.

Klub kebanggan genaro Ngalam (orang Malang) sebenarnya sudah masuk nominasi peserta kompetisi level satu Liga Profesional. Namun, tidak jelas yang masuk nominasi itu Arema versi Rendra Kresna atau Arema versi M Nur. Sebab, kedua kubu yang terlibat konflik ini sama-sama mendaftar.

Kubu Rendra Kresna menawarkan opsi islah (damai) tapi hingga kini kubu M Nur tidak juga memberikan jawaban.

PSSI memberikan tambahan waktu kepada Arema Malang sampai tanggal 20 September 2011 untuk menyelesaikan konflik internalnya. Tambahan ini diberikan setelah waktu yang diberikan hingga tanggal 6 September tidak membuahkan hasil.

Memang beredar sinyalemen bahwa konflik ini berbau politik yaitu antara Golkar (Rendra) dengan Partai Demokrat (M Nur). Namu n, sinyalemen ini dibantah Rendra Kresna. Buktinya dia berada dalam satu kubu dengan Eddy Rumpoko dari PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com