Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persinggahan Sementara Itu Bernama Arsenal

Kompas.com - 16/08/2011, 21:58 WIB

Patokan kesuksesan sebuah tim adalah jumlah gelar juara yang berhasil ia raih dalam satu musimnya, bukan permainan indah tanpa cela yang mengawali proses terjadinya sebuah gol. Hal itu bisa kita lihat dari fenomena "The Special One" Jose Mourinho. Selama ini, tim yang dilatih Mourinho terkenal dengan permainan pragmatisnya, tapi hal itu dibarengi dengan hasil positif yang diraih secara konsisten.

Belasan gelar dari kompetisi lokal dan Eropa berhasil ia raih saat menukangi Porto, Chelsea, Inter Milan dan Real Madrid. Walau badai kritik seakan tak kunjung henti datang akibat permainan timnya yang dianggap "merusak sepak bola" serta komentarnya yang penuh dengan kontroversi, sejarah tetap mencatat Mourinho sebagai pelatih yang bergelimang gelar juara sepanjang kariernya. Sementara di sisi lain, sejarah hanya mencatat Wenger sebagai pelatih yang gemar menerapkan pola permainan atraktif, tapi gagal mengantarkan timnya ke podium juara selama enam tahun berturut-turut.

Memang, ada pula klub yang bisa memadukan permainan indah yang dominan serta senantiasa berujung pada kemenangan seperti Barcelona. Saat ini, "Blaugrana" dianggap memiliki tim terbaik di generasinya akibat sukses meraih empat trofi La Liga, tiga gelar Liga Champions, serta masing-masing satu Copa Del Rey, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub, dalam enam tahun terakhir.

Bila kita coba bandingkan dengan Arsenal, yang dianggap memiliki pola permainan serupa yang atraktif nan indah, maka akan timbul beberapa perbedaan mendasar di antara keduanya. Pertama, Barcelona gemar memainkan pemain muda hasil didikan akademi mereka sendiri.

Arsenal pun sebenarnya tak kalah dalam urusan membina pemain muda, tapi kebanyakan para pemain tersebut adalah remaja-remaja berbakat yang dicomot dari klub lain untuk dikembangkan lebih lanjut oleh "The Gunners". Misalnya saja Theo Walcott dan Alex Oxlade-Chamberlain yang datang dari Southampton, Fabregas dan Fran Merida dari akademi Barcelona, Kieran Gibbs dari Wimbledon serta Carlos Vela yang dilabuhkan dari Guadalajara.

Tidak banyak pemain asli didikan akademi Arsenal yang akhirnya bisa menembus tim utama seperti Jack Wilshere. Emmanuel Frimpong dan Sanchez Watt memang menjanjikan, tapi masih harus memberi pembuktian akan kepantasan diri mereka. Banyaknya pemain muda berbakat yang diambil ketika remaja memang dapat meningkatkan kompetisi serta persaingan sehat dalam tim, tapi dalam hal kerja sama, kekompakan serta loyalitas, mereka masih kalah dengan para pemain muda Barcelona.

Fabregas, Lionel Messi, Gerard Pique, Pedro Rodriguez dan banyak lainnya telah bermain bersama-sama sejak cilik di Barcelona. Mereka telah mengerti betul filosofi permainan tim serta pikiran masing-masing pemain sehingga tak kesulitan untuk menyatu saat turun ke lapangan.

Selain itu, yang unik adalah Arsenal seperti harus menelan buah karma yang mereka tanam sendiri. Dahulu, Arsenal sukses membujuk Fabregas yang baru berusia 16 tahun untuk menandatangani kontrak profesional pertamanya bersama tim asal London tersebut. Wenger saat itu menjanjikan jumlah penampilan lebih banyak yang akan Fabregas dapatkan dibanding bila bertahan bersama Barcelona. Fabregas yang dianggap sebagai salah satu bakat terbaik di Eropa saat itu, menyetejuinya.

Sementara itu, para petinggi Barcelona pun kebakaran jenggot. Mereka menganggap Arsenal telah "merampok" Fabregas dari Barcelona. Hal itu karena, Barcelona-lah yang berandil besar dalam mendidik dan membentuk Fabregas selama bertahun-tahun. Lalu tiba-tiba Arsenal datang dan merekrutnya begitu saja.

Delapan tahun kemudian, situasinya berbalik. Hati Fabregas yang terlanjur tertambat di Barcelona membuatnya tak nyaman untuk terus bertahan di Arsenal. Puasa gelar yang mereka rasakan selama enam tahun terakhir juga menguatkan keinginan Fabregas untuk pulang kampung ke Camp Nou. Wenger yang telah mencegah niatan sang kapten untuk hijrah selama tiga musim terakhir, akhirnya luluh juga pada musim panas kali ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

STY: Lapangan Latihan Timnas U23 Indonesia di Perancis di Bawah Standar

STY: Lapangan Latihan Timnas U23 Indonesia di Perancis di Bawah Standar

Timnas Indonesia
Rasa Syukur dan Bangga Jonatan Christie bersama Tim Piala Thomas 2024

Rasa Syukur dan Bangga Jonatan Christie bersama Tim Piala Thomas 2024

Badminton
Prediksi Skor PSG Vs Dortmund di Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Prediksi Skor PSG Vs Dortmund di Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Liga Champions
Championship Series Liga 1 2023, Pesut Etam Koreksi Penampilan Jelang Melawan Madura United

Championship Series Liga 1 2023, Pesut Etam Koreksi Penampilan Jelang Melawan Madura United

Liga Indonesia
Saat Ten Hag Cemburu dengan Mourinho...

Saat Ten Hag Cemburu dengan Mourinho...

Liga Inggris
STY Ungkap Kendala Timnas U23 Jelang Laga Playoff Lawan Guinea

STY Ungkap Kendala Timnas U23 Jelang Laga Playoff Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Ten Hag Bela Casemiro Setelah Man United Digilas Crystal Palace

Ten Hag Bela Casemiro Setelah Man United Digilas Crystal Palace

Liga Inggris
Menpora Dito Bicara ke Dubes Jepang Minta Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner

Menpora Dito Bicara ke Dubes Jepang Minta Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner

Liga Indonesia
Jadwal Babak Playoff Indonesia Vs Guinea, Mulai 20.00 WIB

Jadwal Babak Playoff Indonesia Vs Guinea, Mulai 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Hasil Liga Inggris dan Klasemen: Crystal Palace 4-0 Man United, Man City Masih di Puncak

Hasil Liga Inggris dan Klasemen: Crystal Palace 4-0 Man United, Man City Masih di Puncak

Liga Inggris
Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Liga Lain
Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Badminton
Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Badminton
Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Fajar Alfian Minta Maaf Indonesia Tak Juara, Janji Raih Trofi Thomas Cup 2026

Badminton
Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Hasil Crystal Palace vs Man United 4-0: Setan Merah Menderita

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com