Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barca yang Selalu Lapar dan Tak Pernah Puas

Kompas.com - 25/07/2011, 21:22 WIB

Ibra memang bukan pemain sembarangan. Ia adalah top skor Serie A musim 2008/2009 dengan 25 golnya sepanjang kompetisi. Pemain asal Swedia ini juga sukses meraih lima gelar Serie A berturut-turut dalam lima tahun bersama Juventus dan Inter Milan, walau dua gelarnya bersama "Si Nyonya Tua" harus dicabut akibat kasus calciopoli.

Selain itu, ia dikenal sebagai pesepakbola berteknik tinggi dan kuat dalam adu fisik dengan pemain lawan. Tingginya yang mencapai 195 cm juga membuatnya unggul dalam duel udara. Pertukarannya dengan Eto’o plus sejumlah uang tunai dirasa pantas untuk melabuhkannya ke Camp Nou.

Ibra datang ke Barcelona bersama beberapa pemain baru lainnya seperti Maxwell dan Dmitro Chigrinskiy. Maxwell hadir untuk menggantikan kekosongan akibat hijrahnya bek gaek Sylvinho ke Manchester City. Ia juga akan memanaskan persaingan dengan Eric Abidal, bek kiri reguler musim sebelumnya. Sementara itu, duet bek tengah Puyol-Pique, dibuat "risau" hidupnya dengan kedatangan Chigrinskiy, bek andalan Shakhtar Donetsk.

Kedatangan para pemain baru tersebut juga diharapkan dapat menambah variasi permainan Barcelona sehingga tidak mudah tertebak gayanya oleh tim lawan di musim selanjutnya. Permainan Ibra yang tak mudah ditebak dengan gol dan umpan-umpan indahnya selama ini juga dianggap akan cocok dengan permainan atraktif Barcelona.

Awalnya, Ibra sukses merajut harapan akan kesuksesan dengan mencetak tujuh gol dari tujuh penampilan pertamanya bagi Barcelona. Akan tetapi, sejak didera cedera, ia kesulitan untuk tampil konsisten dan menampilkan performa terbaiknya seperti di Inter dahulu. Ambisinya untuk meraih gelar tertinggi Eropa pun kembali pupus setelah timnya tersingkir di babak semifinal Liga Champions oleh mantan klubnya sendiri, Inter. Walau ia berhasil membawa Barcelona mempertahankan trofi La Liga, penampilannya dianggap jauh dari ekspektasi fans.

Pelatih legendaris Italia, Arigo Sacchi, menyatakan pendapatnya tentang kegagalan Ibra di Barcelona. "Barcelona membuat sebuah kesalahan dengan mendatangkan Ibrahimovic. Dia seorang pemain yang fantastis secara individu. Tapi dalam tim, dia merugikan pemain lain agar dapat menyatu dengan sistem," ujar Sacchi.

Mantan pemain Ajax itu mencoba membela diri dengan mengatakan bahwa Guardiola adalah penyebab utama turunnya performa dirinya. "Berkat Barcelona saya mengerti bahwa peruntungan bisa berubah dengan cepat di sepak bola. Masalah saya di Nou Camp hanya satu, sang filsuf (Guardiola), lainnya tidak ada masalah," ungkap Ibra.

"Pada awalnya tidak ada yang menilai penampilan saya buruk, semua istimewa. Akan tetapi enam bulan kemudian sesuatu terjadi, saya tidak tahu apa. Saya menunggu reaksi, tetapi Guardiola enggan berbicara dengan saya sejak Februari 2010. Jika Anda tidak memiliki sosok yang bisa menyuntikkan motivasi, Anda lebih baik tidak usah bertarung. Untuk alasan itu lah pelatih dihadirkan."

Banyak orang percaya bahwa Guardiola tidak senang akan sikap Ibra yang individualistis. Hal itu akibat permainannya yang tidak bisa menyatu dengan tim. Saat kehilangan bola, ia juga jarang berlari kembali ke daerah pertahanan sendiri untuk merebut kembali penguasaan bola.

Setelah mendepak Ibra ke Milan, Barcelona mendatangkan top skor timnas Spanyol sepanjang masa, David Villa, di awal musim 2010/2011. Villa yang menjadi tumpuan lini serang Valencia dalam beberapa tahun terakhir, dianggap lebih sesuai dengan gaya permainan kolektif Barcelona. Hal itu karena ia sendiri sukses menjalin kerja sama dengan para pemain tim Catalan itu saat mereka bahu-membahu di timnas Spanyol untuk merengkuh gelar Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Hasil Real Sociedad Vs Madrid 0-1, Sinar Arda Gueler Bawa Los Blancos Menang

Liga Spanyol
Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com