Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djohar-Farid Harus Revolusioner

Kompas.com - 10/07/2011, 06:12 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI yang baru Djohar Arifin Husin dan Farid Rahman harus revolusioner dalam menjalankan roda organisasi periode 2011-2015. Tanggung jawab mereka sangat berat karena harus membenahi organisasi dan persepakbolaan nasional yang sedang terpuruk.

Djohar dan Farid yang baru saja terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/7), dituntut membersihkan organisasi PSSI dari pengurus yang tidak kompeten dan antiperubahan. Harmonisasi program kerja dengan sembilan anggota Komite Eksekutif juga menjadi syarat mutlak untuk mengakhiri perpecahan pemangku kepentingan (stakeholder) persepakbolaan nasional.

Sembilan Komite Eksekutif yang terpilih adalah Toni Apriliani, La Nyala Mattalitti, Mawardi Nurdin, Widodo Santoso, Erwin Dwi Budiawan, Sihar Sitorus, Tuty Dau, Roberto Rau, dan Bob Hippy. ”Tentu saja akan ada pergantian pengurus. Mereka yang tidak sama dengan visi perubahan harus diganti,” ujar Djohar.

Djohar menilai, pembenahan organisasi yang utama karena merupakan roda pengembangan sepak bola. Pengembangan organisasi mengikuti model terkini. Selain itu, program terdekat yang akan dilakukan adalah mempersiapkan tim SEA Games. Masyarakat sudah haus prestasi dan menginginkan sepak bola Indonesia juara. Dalam waktu dekat, pengurus PSSI akan segera berkoordinasi dengan pelatih untuk mempersiapkan tim nasional.

Aktivis gerakan perubahan PSSI, Saleh Ismail Mukadar, menilai, pergantian pengurus termasuk komisi dan badan di PSSI merupakan pekerjaan besar yang harus dilakukan Djohar dan Farid. ”Permasalahan terbesar selama ini ada pada organisasi. Jadi, harus bisa memilih orang yang bersih dan tegas untuk mengisi posisi pengurus seperti di lembaga peradilan (Komisi Banding dan Komisi Disiplin),” ujarnya.

”Kalau salah memilih orang, perjalanan panjang reformasi ini akan sisa-sia karena permasalahan terbesar ada pada organisasi,” ujar Manajer Persebaya 1927 itu.

Saleh menegaskan, Djohar dan Farid harus bervisi revolusioner untuk membenahi organisasi. Mereka juga harus tegas dan tidak berharap mencari uang dari organisasi.

Farid mengakui, tugas pengurus yang baru sangat berat di tengah situasi saat ini. Karena itu, dirinya dan Djohar akan membangun komunikasi dengan para pemilik suara, termasuk yang bukan pendukung mereka. Selain itu, kerja sama dengan Komite Eksekutif juga penting. ”Saya bilang ke Pak Djohar, kita harus siap digebuki kalau salah sedikit, baik dalam aturan, pendanaan, maupun pembinaan,” ujar Farid.

Djohar terpilih sebagai ketua umum melalui persaingan ketat dengan Agusman Effendi. Pada putaran pertama, kedua kandidat ini yang terus disebut oleh penghitung suara hingga suara ke-10. Pada hitungan suara ke-12 baru muncul nama Adhan Dambea disusul Achsanul Qosasih dan Japto Soerjosoemarno.

Djohar dan Agusman melaju ke putaran kedua karena belum mendapatkan dua pertiga suara atau 67 persen dari 100 peserta Kongres Luar Biasa PSSI. Djohar meraih 53 suara, Agusman (39 suara), Achsanul dan Adhan (masing-masing 2 suara), dan Japto (4 suara).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com