CAMPANA, KAMIS -
Pelatih Brasil Mano Menezes belum mengonfirmasi rencana pergantian susunan starter timnya. Setelah Brasil ditahan Venezuela 0-0 pada partai pembuka Grup B, Minggu lalu, mencuat rumor bahwa Robinho akan dibangkucadangkan saat melawan Paraguay yang juga imbang 0-0 saat menghadapi Ekuador.
”Karena kami masih melihat berbagai variasi, kami menunggu hingga beberapa saat jelang laga dimulai (sebelum mengambil keputusan),” kata Menezes, Kamis (7/7), setelah menjajal formasi tim utama tanpa Robinho dan Ramires.
”Saya pernah mengatakan, di pekan kedua (turnamen) saya ingin mencoba variasi-variasi untuk melihat apakah cocok dengan tim,” ujar Menezes yang mempertimbangkan memasang veteran Piala Dunia 2010, Elano, sebagai starter di posisi Ramires.
Pemain lain yang kemungkinan diparkir di bangku cadangan adalah Robinho. Penyerang AC Milan ini akan diganti gelandang Sao Paulo berusia 18 tahun, Lucas. Dua pergantian itu dilakukan Menezes melawan Venezuela.
Meski demikian, masih perlu ditunggu keberanian Menezes membangkucadangkan Robinho. Saat Robinho—yang waktu itu memang tidak banyak memberi pengaruh—diganti, keputusan itu direspons dengan cemoohan sebagian penonton.
”Dari tim nasional secara keseluruhan, saya berharap adanya peningkatan dengan lebih produktif. Melancarkan kritik kepada individu lebih menambah kebingungan daripada membantu tim,” papar Menezes.
Dari permainan melawan Venezuela, problem Brasil sebenarnya tidak hanya pada dua pemain yang akan diparkir itu. Gelandang Ganso juga kerap terlalu ke depan sehingga kerepotan ketika menjemput bola dari bawah.
Di lini depan, Alexandre Pato juga cenderung tampil sebagai striker ortodoks. Tak banyak peluang yang ia ciptakan. Namun, striker AC Milan itu masih bakal jadi tumpuan lini depan, selain juga Neymar yang teknik individunya cukup menawan.
Paraguay, yang tahun lalu lolos ke perempat final Piala Dunia, dikenal sebagai tim yang bisa tampil dalam berbagai formasi. Skema dasar mereka, 4-3-3, bisa dengan mudah berganti 4-4-2 atau 4-4-1-1, plus skema lain dengan tiga bek di belakang.
Bek Paraguay, Paulo Da Silva, mengakui, pihaknya harus mencermati Neymar yang dia nilai ”cepat, hidup, dan banyak menyulitkan”. Ia juga mewaspadai jika melakukan tekel pada striker Santos itu. Mengingat berat badan Neymar sekitar 62 kilogram, ”Ia bisa gampang jatuh jika terkena kontak,” kata Da Silva.
Pada laga Grup B lainnya, Venezuela menantang Ekuador di Salta. Setelah sukses menahan Brasil 0-0, harapan Venezuela cukup tinggi. Mereka bisa lolos jika mampu memukul Ekuador yang tidak diperkuat bintang Manchester United, Antonio Valencia, karena cedera.
Pada laga Grup A, Jumat pagi WIB, Kosta Rika yang turun dengan tim lapis keduanya menyikat Bolivia 2-0. Striker muda Kosta Rika, Joel Campbell, bermain cemerlang dengan menyumbang satu gol, menit ke-78.
Satu gol lainnya dicetak striker Josue Martinez, menit ke-59. Dalam 19 menit terakhir, Bolivia kehilangan bek Ronald Rivero dan gelandang Walter Flores yang diusir wasit. Kemenangan Kosta Rika itu menempatkan favorit Argentina ke urutan ketiga klasemen sementara Grup A.
Argentina ditahan Bolovia 1-1 dan Kolombia 0-0. Mereka bisa ke perempat final jika minimal masuk dua tim peringkat tiga terbaik.