JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, mendapat hadiah yang menarik dari pendiri kelompok suporter Persis Solo, Pasoepati, Mayor Haristanto, saat memberikan konferensi pers di Hotel Sunan, Solo, Kamis (7/7/2011). Agum mendapatkan kartu merah dari Haristanto.
Kartu merah itu diberikan Haristanto agar Agum bisa memberi kartu merah kepada para pemilik suara yang tetap membandel dalam Kongres Luar Biasa PSSI di Solo, 9 Juli nanti.
"Nanti itu Kongres Luar Biasa, jadi Pak Agum harus bertindak luar biasa. Untuk itu, jika ada yang masih membandel, diberi kartu merah saja. Ini saya sudah bawa kartu merahnya dan saya serahkan kepada Bapak," ujar Haristanto sambil langsung memberikan kartu merah itu kepada Agum.
Agum menyatakan akan menindak tegas peserta Kongres jika tidak bertindak tertib. Agum menyatakan, tak akan ada lagi rasa toleransi yang ia tunjukkan di Kongres Jakarta, 20 Mei lalu.
"Dulu (Kongres 20 Mei), saya sudah banyak bersabar. Kali ini tidak ada lagi toleransi. Jika ada yang bertindak tidak tertib, maka akan langsung saya tegur. Jika masih, maka saya akan keluarkan," kata Agum.
Kongres tetap dengan agenda utama memilih ketua umum, wakil ketua umum, dan sembilan anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015. Jika pada akhirnya Kongres tetap berakhir tanpa keputusan, maka sanksi FIFA secara otomatis akan menerpa sepak bola Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.