Namun, saat bek-bek Madrid lengah, ia sudah berada di dekat gawang dan menjebol gawang tuan rumah dengan menaklukkan Sergio Ramos dan kiper Iker Casillas lewat umpan Afellay. Gol keduanya, menit ke-87, lebih hebat lagi dan karya sang genius.
Seusai menerima bola sontekan Xavi Hernandez, ia berlari menggocek bola dan melewati empat pemain Madrid sebelum mencipta gol, melewati kiper Iker Casillas. ”Ia bermain seperti anak-anak di taman bermain, tidak terpengaruh taktik, penampilan rekan-rekannya, atau pemain lawan,” kata Roberto Baggio, legenda sepak bola Italia (majalah Champions edisi Februari/Maret 2011).
Gol itu merupakan gol ke-52 Messi sepanjang musim ini di seluruh ajang. Di Liga Champions, ia juga top scorer dengan 11 gol dan kemungkinan besar akan mempertahankan posisi itu untuk ketiga kalinya secara beruntun. Di Barcelona, dengan total 179 gol, ia pencetak gol ketiga terbanyak sepanjang sejarah klub itu setelah Cesar Rodriguez (235 gol) dan Laszlo Kubala (196 gol).
”Dalam usia 23 tahun, ia sudah menjadi pencetak gol tersubur dalam sejarah klub. Itu luar biasa. Tapi, itulah keindahan sepak bola dan permainan kami,” kata Pep Guardiola, Pelatih Barcelona.
Kemenangan Barca di Santiago Bernabeu itu seperti tamparan keras bagi suporter Real Madrid, yang sebelum laga membentangkan spanduk berbunyi ”Kami Hidup untuk Kalian - Jadi, Berilah Kemenangan untuk Kami”.
Untuk memberikan kemenangan itu, Pelatih Jose Mourinho mempertahankan formasi tim yang mengalahkan Barcelona 1-0 di Piala Raja, pekan lalu, dengan menempatkan bek Pepe sebagai gelandang perusak bersama Lassana Diarra dan gelandang bertahan Xabi Alonso.
Target formasi itu untuk merusak atau setidaknya meminimalkan dampak bahaya permainan penguasaan bola Barcelona yang sebenarnya telah kehilangan Andres Iniesta (cedera). Taktik ini awalnya agak menghambat laju serangan skuad Guardiola.
Yang agak mengherankan dari formasi itu, Mourinho tidak memasang striker murni mengingat Karim Benzema, Gonzalo Higuain, dan Emmanuel Adebayor dibangkucadangkan. Cristiano Ronaldo, yang diplot di ujung tombak pun, lebih sering beroperasi di area sayap lapangan.
Semua berantakan setelah Pepe diusir karena pelanggaran kerasnya kepada Alves. Rancangan Mourinho memasang playmaker Kaka pun diurungkan. Ia memasukkan Emmanuel Adebayor, menggantikan Mesut Oezil.