MU membalas itu dengan sebuah tandukan Javier "Chicharito" Hernandez pada menit ke-26, yang membuat bola bersarang di gawang tim tamu. Namun, angka di papan skor tak beranjak dari angka 0-0 karena wasit menilainya off-side ketika menanduk umpan dari Wayne Rooney dan menganulir gol itu.
Momen menegangkan kembali terjadi di wilayah pertahanan MU pada menit ke-29. Saat itu Nemanja Vidic membuang bola. Namun, bola malah jatuh di kaki Anelka di sisi kiri pertahanan MU.
Sebelum Anelka menggiring bola masuk kotak penalti, Van der Sar memutuskan keluar sarang. Anelka berusaha menggoceknya, tetapi gagal. Van der Sar melakukan tekel yang membuat bola lepas dari penguasaan Anelka.
MU kemudian berusaha mengurangi tekanan lawan dengan permainan penguasaan bola. Dalam tempo yang lebih lambat dari sebelumnya, mereka bersikap sabar menahan bola dan menggulir-gulirkan bola di sekitar kotak penalti MU.
Begitu berhasil merebut bola dari penguasaan MU, Chelsea kembali menaikkan tempo dan intensitas serangan. Namun, MU bermain lebih disiplin dalam bertahan dan berhasil membuat tekanan Chelsea tak membuahkan peluang.
Pertandingan terus berlangsung tanpa kejutan, sampai Chicharito berhasil membobol gawang tim tamu pada menit ke-43.
Selama 45 menit pertama, Chelsea menguasai bola sebanyak 47 persen dan melepaskan satu tembakan akurat dari enam kali usaha. Adapun MU menciptakan dua peluang emas dari empat kali percobaan.
Mengawali babak kedua, Chelsea mengubah susunan pemain dengan menarik Fernando Torres dan memasukkan Didier Drogba. Chelsea kemudian juga mampu memberikan tekanan kepada tuan rumah.
Namun, belum lagi memetik gol, Chelsea harus melihat Ramires menerima kartu kuning kedua akibat melanggar Nani pada menit ke-69.
Dihadapkan pada situasi nothing to lose, Chelsea terus bermain agresif. MU menanggapi tekanan tim tamu dengan penguasaan bola. Dengan tenang, memanfaatkan semua sisi lapangan, mereka memainkan umpan-umpan pendek, mencari celah untuk melepaskan serangan.