Tekanan Milan memaksa pelatih Sinisa Mihajlovic menarik Cesare Natali dan Marco Donadel dan memasukkan Per Kroldrup dan Valon Behrami pada menit ke-56 dan ke-62.
Setelah pergantian itu, Fiorentina bermain dalam tempo lebih lambat dan memainkan penguasaan bola. Dengan perubahan itu, meski tanpa peluang berarti, mereka mulai bisa mengimbangi permainan Milan.
Memasuki menit ke-70, Fiorentina mulai konsisten memberikan tekanan pada Milan. Pada menit ke-71, misalnya, Alberto GIlardino melakukan penetrasi yang berujung eksekusi. Namun, tembakan itu bisa dijinakkan Abbiati.
Sekitar dua menit setelahnya, GIlardino kembali berhasil menembus kotak penalti Milan. Namun, belum sempat melakukan eksekusi, ia jatuh setelah berkontak fisik dengan Seedorf.
Wasit tidak menghadiahkan penalti untuk Fiorentina, melainkan kartu kuning untuk Gilardino, yang mungkin dinilainya diving.
Keputusan itu mengundang teriakan-teriakan bernada cemoohan dari suporter. Di sisi lain, Fiorentina terus mempertahankan intensitas permainan mereka dan nyaris tanpa terancam mereka berhasil mengikis ketinggalan menjadi 1-2 berkat gol Juan Vargas pada menit ke-77.
Gol bermula dari tembakan Riccardo Montolivo yang diblok Abbiati. Vargas berhasil menjangkau bola muntah dan menembakkannya. Bola masuk sudut kanan bawah gawang Abbiati setelah sempat mengenai Gennaro Gattuso.
Sebelum kembali tertekan, Milan memperbaiki penguasaan bola mereka dan dalam waktu singkat sudah kembali mengendalikan jalannya permainan.
Namun, belum lagi mampu membuat gol, Milan kehilangan didera bencana kartu merah, yang diterima Zlatan Ibrahimovic pada menit ke-85, setelah ia beradu mulut dengan asisten wasit.
Fiorentina kemudian berusaha mengambil keuntungan dari situasi itu dengan menaikkan intensitas serangan mereka. Fiorentina pun kembali di atas angin. Sayang, usaha mereka gagal membuahkan gol kedua, sampai peluit berbunyi panjang.