”Jangan sampai muncul pemimpin yang hanya didukung lima suara, nanti terpilih menjadi ketua PSSI. Kita butuh pemimpin kuat,” ujar Wishnu Wardhana, Wakil Ketua Komite Pemilihan yang juga Ketua Umum Persebaya bentukan PSSI di bawah Nurdin Halid.
Sementara itu, di tempat terpisah, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menilai pernyataan Nurdin Halid yang tidak akan maju lagi dalam pemilihan ketua umum PSSI merupakan langkah yang terbaik.
”Saya baca di koran, Pak Nurdin mengatakan tidak akan maju lagi. Dia mau menyelesaikan dengan baik dulu, kemudian dia tidak akan maju lagi. Itu bagus. Itu yang terbaik,” kata Aburizal, Jumat (1/4), saat dimintai tanggapan mengenai kisruh PSSI.
Menurut Aburizal, pada prinsipnya siapa saja boleh menjadi ketua umum PSSI asalkan memenuhi ketentuan yang ada, baik perundang-undangan maupun Statuta FIFA dan PSSI. ”Siapa saja menjadi ketua umum PSSI, silakan,” katanya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi A Mallarangeng mengatakan, pemerintah mengizinkan anggota staf Sekretariat PSSI tetap menempati kantor sebelumnya. ”Izin hanya diberikan bagi petugas sekretariat dan bukan untuk pengurus PSSI karena sudah tidak diakui pemerintah. Izin diberikan agar kompetisi tetap dapat berlangsung sebagaimana mestinya,” katanya.
Di KONI/KOI juga sudah dibentuk desk untuk menangani sepak bola, termasuk mengurus izin pertandingan. Desk itu bertugas sampai terpilihnya pengurus PSSI baru.