”Setelah FIFA menerima laporan resmi dari pemantau, FIFA akan mengajukan hal itu ke badan terkait untuk mengambil keputusan,” tulis media officer
Aktivis reformasi PSSI, Saleh Mukadar, menilai, pernyataan Besoes merupakan pembohongan kepada publik. ”Nurdin Halid dan Nugraha Besoes telah berkali-kali membohongi publik. Nugraha cs (dan kawan-kawan) seharusnya ditahan dan diperiksa polisi karena telah nyata-nyata melakukan pembohongan dan penipuan kepada masyarakat banyak,” kata Saleh.
Saleh siap melaporkan Nugraha Besoes dan Nurdin Halid ke polisi jika memang itu diperlukan sebagai delik aduan. ”Tentu saja siap. Kami siap melakukan itu jika memang pemerintah dan kepolisian memerlukan,” ujar Saleh.
Nugraha Besoes dalam konferensi pers di Kantor PT Liga Indonesia, Kuningan, Jakarta, membantah telah menyampaikan klaim seperti dikutip oleh media massa. Yang ia katakan adalah, ”Kondisi di lapangan tidak memungkinkan untuk membawa Anda (utusan FIFA dan AFC) ke sana sehingga kami tidak berani membawa ke sana.”
”Yang kedua, kalau saudarasaudara berangkat ke sana, ada kemungkinan saudara-saudara akan sulit keluar dan dipaksa melakukan sesuatu yang bukan bagian dari kedatangan saudara kemari,” ujar Nugraha.
Harbiansyah Hanafiah, ketua Komite Pemilihan hasil kongres 78 pemilik suara di Pekanbaru, menjelaskan bahwa tim terus bekerja mempersiapkan kongres sambil menunggu respons dari FIFA. Tim mengejar tenggat pelaksanaan kongres pemilihan anggota Komite Eksekutif PSSI yang dibatasi oleh FIFA, sebelum 30 April.
”Kami sekarang mengejar waktu dan nanti, kalau sudah ada pengakuan dari FIFA, kami tinggal jalan,” ujar Harbiansyah.
Nurdin Halid juga mempersiapkan kongres pemilihan anggota Komite Pemilihan dan Komite Banding paling lambat empat bulan setelah kongres 26 Maret yang dibatalkan. Kongres pemilihan anggota Komite Eksekutif paling lambat dua bulan setelah kongres pertama.