Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jacksen: Pemain Papua Perlu Pendekatan

Kompas.com - 23/03/2011, 07:47 WIB

"Timnas sumber daya manusianya sangat luas. Di klub berbeda. Makanya, materi pemain yang kita punya harus dimaksimalkan. Mungkin Tibo, katakanlah, keluar dari timnas karena indspliner. Mungkin ada pelatih yang mengatakan, 'Tibo kamu sini. Kamu dapat hukuman. Kamu tidak akan main.' Pasti ada pelatih yang melakukan itu. Namun, kita tidak. Saya akan menanyakan apa yang terjadi di sana. Kemudian, Tibo kembali dan menceritakan. Saya hanya bilang kepada dia untuk konsentrasi dan bangkit lawan Persijap Jepara. Hasilnya, dia bangkit mencetak gol penentu di pertandingan itu. Makanya, masing-masing orang punya cara berpikir. Saya mengenal mereka. Saya tahu mereka demi Persipura akan melakukan apa saja. Tinggal bagaimana memaksimalkan spirit mereka."

"Kalau saya, semua pemain harus berangkat ke timnas. Cuma, jangan kembalikan pemain ke klub dengan mental yang hancur karena mereka bilang ke media, 'Pemain itu mabuk atau apalah.' Kenapa mereka bicara saat pemain itu dilepas ke klub? Itu membuat kami jengkel."

Adakah komunikasi dengan klub sebelum mereka dicoret?

"Tidak. Tidak ada komunikasi. Saya tidak tahu kalau pelatih yang lain. Namun, Persipura sama sekali tidak pernah ada komunikasi dengan timnas. Katanya, Tibo di Hongkong mabuk (laga ujicoba Timnas Pra-Olimpiade). Kenapa saat itu mereka tidak bicara kepada media saat Tibo masih pakai seragam? Tapi, begitu dia coret, mereka bikin wawancara dengan wartawan, bilang bahwa Tibo mabuk."

Kenapa mereka tidak menghubungi Persipura?

"Jangan mereka bicara dengan media. Bicara dengan Persipura, hari ini kita coret Tibo karena begini-begini. Kasih tahu klub. Akan lebih bermanfaat daripada mereka buang ke media. Kirim surat ke klub karena sebelum pemain dipanggil, mereka mengirim surat ke klub. Itu lebih bijak."

Bagaimana metode Anda dalam membina kedisplinan skuad? Apakah ada sanksi-sanksi khusus yang Anda terapkan atau Anda memberi kelonggaran lebih kepada mereka (glen_ags@yahoo.com)?

"Kita bukan tentara. Kita tidak ada pedoman displin. Yang kita punya memberi wawasan kepada pemain. Kalau anak (kandung), saya dispilin membuat dia punya peraturan. Tapi kalau klub, yang penting memberikan wawasan supaya mereka bijak. Soalnya, saya tidak bisa 24 jam bersama pemain. Saya bekerja di Persipura dengan memberikan wawasan. Saya bilang, kalian bebas melakukan apa saja."

Cuma, apa pun yang terjadi, kalian harus bertanggungjawab. Kita tidak bicara, 'Kamu tidak boleh begini.' Tidak ada seperti itu. Kita punya latihan jam sekian. Kalau terlambat, risikonya naiknya taksi saja. Anak-anak harus bertanggung jawab atas perbuatan mereka. Kalau ada tindakan indispliner yang tidak bisa ditoleransi, jelas ada sanksi. Namun, semua yang kita lakukan memberikan wawasan dan kebebasan, supaya pemain jadi bijak. Mereka biar bisa jadi manusia tanpa kita. Kita tidak ada di samping dia, dia tetap bertanggung jawab."

Apakah sejauh ini Anda nyaman melatih Persipura (firman.utina@hotmail.com)?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com