Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2011, 07:53 WIB

Dari sisi kelembagaan, PSSI saat ini bisa dikatakan berdiri di atas fondasi rapuh terkait status Nurdin yang masuk-keluar penjara. Nurdin dipilih menjadi Ketua Umum PSSI 2003-2007 pada Oktober 2003. Jabatan itu diperpanjang untuk periode kedua kali (2007-2011) pada musyawarah nasional luar biasa di Makassar, April 2007.

Dalam periode kedua kepengurusan Nurdin, PSSI berurusan dengan FIFA yang setahun lebih ”menunda pengakuan atas keabsahan Nurdin”, seperti rilis di situs resminya per 29 Oktober 2007. Nama ”Nurdin Halid” sempat lenyap dari daftar pengurus PSSI di situs FIFA. Baru pada 6 Maret 2009 FIFA mengeluarkan surat pengakuan atas kepemimpinan Nurdin.

Bukan hanya Nurdin yang bermasalah. Komisi Pemberantasan Korupsi menahan Bendahara PSSI Hamka Yandhu sebagai tersangka kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Polisi juga menahan anggota Komite Eksekutif PSSI, Joseph Refo, karena membunuh istrinya.

”PSSI saat ini telah kehilangan trust (kepercayaan) dari masyarakat. Selain karena figur kepemimpinan di PSSI yang sulit diterima masyarakat, sudah lama tidak ada prestasi tim nasional,” kata Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden yang pernah aktif mengurus klub Makassar Utama dan PSM Makassar.

Ketiadaan prestasi timnas juga terkait kualitas kompetisi. Kompetisi berjalan mulai dari Liga Super hingga strata bawahnya, Divisi Utama, Divisi I, Divisi II, dan Divisi III. Akan tetapi, banyak kalangan mempertanyakan kualitasnya. Ketua Pengurus Cabang PSSI Bojonegoro Taufik Riesnendar menilai, selama ini pengurus PSSI belum kompeten dalam mengelola kompetisi.

Iklim kompetisi kental dengan nuansa lobi dan konflik kepentingan internal pengurus PSSI. ”Seharusnya itu bagian introspeksi dan evaluasi total PSSI jika ingin sepak bola di Indonesia maju,” katanya. Salah satu contoh menonjol kentalnya nuansa konflik kepentingan di kompetisi adalah kasus laga Persik Kediri versus Persebaya Surabaya pada musim 2009/2010.

Lewat serangkaian penjungkirbalikan aturan dan kolusi banyak kalangan, kasus tersebut dibaca publik sebagai upaya menyelamatkan Pelita Jaya, klub milik keluarga Bakrie, dari ancaman degradasi. Kecewa dengan iklim kompetisi PSSI yang sudah tidak sehat, Persebaya bersama Persibo Bojonegoro, Persema Malang, dan PSM Makassar menyeberang ke Liga Primer Indonesia yang digagas Arifin Panigoro.

Menurut mantan pemain timnas yang juga Ketua II Pengcab PSSI Surabaya, Ferril Raymond Hattu, PSSI gagal menyelenggarakan kompetisi yang sehat. Desakan perombakan di PSSI, kata Ferril, bukti masyarakat ingin kompetisi yang lebih baik.

Coba buktikan

Puncak ketidakpercayaan publik sepak bola kepada PSSI meletus lewat gelombang unjuk rasa serentak di berbagai penjuru Tanah Air. Inti tuntutan berbagai unjuk rasa itu sama: Nurdin Halid mundur! Di kalangan publik sepak bola, Nurdin adalah persona non-grata. Selain dianggap telah gagal memimpin PSSI, statusnya sebagai bekas narapidana dianggap aib dan tidak senapas dengan aturan (Statuta PSSI, Statuta FIFA, Kode Etik FIFA, dan lain-lain).

”Saya ini selalu dituding melanggar statuta. Kalau orang pernah dipidana, tidak boleh mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI. Saya ingin buktikan, itu tidak benar,” kata Nurdin (Kompas, 7/3). Dia membuktikan dengan mencalonkan diri menjadi anggota Komite Eksekutif AFC— dan tidak terpilih—serta Presiden AFF.

Satu hal yang tidak bisa dibuktikan Nurdin, selama delapan tahun PSSI di bawahnya, tidak ada prestasi yang membanggakan. Jika demikian, buat apa memperpanjang kepemimpinannya hingga empat tahun ke depan? Sudahlah, Puang.... (ACI/DIA/SAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Tiket Madura United Vs Persib, Suporter Tamu Dilarang Hadir

    Harga Tiket Madura United Vs Persib, Suporter Tamu Dilarang Hadir

    Liga Indonesia
    Singapore Open 2024: Gregoria Tampil Nyaman, Tenang, dan Diuntungkan

    Singapore Open 2024: Gregoria Tampil Nyaman, Tenang, dan Diuntungkan

    Badminton
    Hasil Singapore Open 2024: Sempat Dikte Lawan, Leo/Daniel Kalah

    Hasil Singapore Open 2024: Sempat Dikte Lawan, Leo/Daniel Kalah

    Badminton
    Jadwal dan Live Streaming Timnas Putri Indonesia Vs Singapura Malam Ini

    Jadwal dan Live Streaming Timnas Putri Indonesia Vs Singapura Malam Ini

    Timnas Indonesia
    Hasil Singapore Open 2024: Gregoria Mariska Melaju ke 16 Besar

    Hasil Singapore Open 2024: Gregoria Mariska Melaju ke 16 Besar

    Badminton
    Marc Klok Stres Absen di Final Pertama Liga 1 2023-2024

    Marc Klok Stres Absen di Final Pertama Liga 1 2023-2024

    Liga Indonesia
    Bursa Transfer: Chelsea Incar Enzo Maresca, Brighton Mau Graham Potter Kembali

    Bursa Transfer: Chelsea Incar Enzo Maresca, Brighton Mau Graham Potter Kembali

    Liga Inggris
    Kapolri Resmikan Komite Olahraga Polri

    Kapolri Resmikan Komite Olahraga Polri

    Sports
    Kualifikasi Piala Dunia 2026: STY Beri Peringatan Terkait Kartu Kuning

    Kualifikasi Piala Dunia 2026: STY Beri Peringatan Terkait Kartu Kuning

    Timnas Indonesia
    Ungkapan Saling Support Bomber Persib DDS-Ciro, Jadi 11 Pemain Terbaik APPI

    Ungkapan Saling Support Bomber Persib DDS-Ciro, Jadi 11 Pemain Terbaik APPI

    Liga Indonesia
    Kualifikasi Piala Dunia 2026: Perketat Pengamanan Hotel Tempat Timnas Menginap

    Kualifikasi Piala Dunia 2026: Perketat Pengamanan Hotel Tempat Timnas Menginap

    Timnas Indonesia
    Aston Villa Perpanjang Kontrak Unai Emery

    Aston Villa Perpanjang Kontrak Unai Emery

    Liga Inggris
    Martial Ucap Selamat Tinggal ke Man United: Emosional, MU Selalu di Hati

    Martial Ucap Selamat Tinggal ke Man United: Emosional, MU Selalu di Hati

    Liga Inggris
    368 Siswi Ikut Turnamen Sepak Bola Putri di Jakarta

    368 Siswi Ikut Turnamen Sepak Bola Putri di Jakarta

    Liga Indonesia
    Latihan Timnas Malaysia Dijaga Ketat Polisi Imbas Kasus Penyerangan ke Pemain

    Latihan Timnas Malaysia Dijaga Ketat Polisi Imbas Kasus Penyerangan ke Pemain

    Internasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com