JAKARTA, KOMPAS -
Hingga Selasa (1/3), unjuk rasa menuntut adanya revolusi PSSI terus berlangsung di kantor PSSI, kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Berbeda dari hari-hari sebelumnya, pengunjuk rasa tertahan di depan pagar kompleks stadion dan polisi tidak mengizinkan masuk.
Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Bojonegoro, Bangkalan, Madiun, Ngawi, dan Ponorogo.
”PSSI Bukan Kerajaan Milik Nurdin dan Kroninya”, demikian spanduk para suporter yang mengenakan ikat kepala bertuliskan ”Bekukan PSSI”. Unjuk rasa berakhir ricuh setelah suporter berusaha mendobrak pagar yang dipertahankan polisi.
Dalam waktu bersamaan, sejumlah elemen insan sepak bola mendatangi dan bertemu Menpora Andi A Mallarangeng di kantor Menpora, Jakarta. Kelompok ”Save Our Soccer” mendesak agar pemerintah mengambil
”Andai Indonesia di-
Komite Asosiasi FIFA dijadwalkan rapat di Zurich, Swiss, Selasa atau Rabu dini hari WIB, yang diperkirakan juga membahas kasus sepak bola Indonesia.
Komunikasi dengan FIFA
Terkait dengan hal itu, Andi mengatakan, Pemerintah RI mengutus Duta Besar RI di Swiss Joko Susilo untuk berkomunikasi dengan FIFA agar bisa menjelaskan persoalan sepak bola Indonesia kepada pejabat badan tertinggi sepak bola dunia itu.
”Jika FIFA ingin pemerintah beri penjelasan, pemerintah siap menjelaskannya di mana pun, di Zurich atau Jakarta,” ujar Andi.