Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayur Asem Betawi

Kompas.com - 20/02/2011, 03:35 WIB

 Mawar Kusuma

Sayur asem Betawi membuat orang menjadi kecanduan. Itu terlihat di warung sayur asem milik H Matalih di Jalan Joglo Raya, Jakarta Barat, dan warung sayur asem milik H Masa di Jalan Sektor Raya Pondok Aren, Tangerang.

Pada jam makan siang, kedua warung itu sama-sama diserbu pelanggan. Mereka datang dan terus datang menikmati sayur asem sembari membawa rekan atau saudara yang kemudian turut menjadi pelanggan. Sama-sama menghidangkan kekhasan Betawi, sayur asem di dua warung ini ternyata memiliki rasa, warna, dan sajian yang sangat berbeda.

Sejak pertama kali berjualan, resep sayur asem di masing-masing warung tak pernah berubah. Konsumenlah yang justru berubah menjadi pelanggan fanatik karena keunikan rasa yang terwariskan turun-temurun itu tak akan bisa dijumpai di tempat lain.

H Ecek Sasmita asal Ciledug mengaku menggandrungi sayur asem di warung H Matalih (50) sejak sepuluh tahun lalu. Dia selalu menyempatkan waktu satu kali dalam sepekan untuk mencicipi kesegaran sayur bening dengan cita rasa asam, pedas, dan segar ini. ”Saya biasa menyelesaikan transaksi dagang sambil mengajak relasi makan siang di sini,” kata Ecek.

Siang itu, Ecek yang orang Sunda makan didampingi dua rekannya, Sugiarto dari Jawa Timur dan Ujang asli Betawi. Nyatanya, sayur asem di warung H Matalih ini bisa diterima oleh lidah mana saja. Kesegaran sayur asem yang disantap di tengah hari mampu membuat tubuh bercucuran keringat.

Satu piring sayur asem H Matalih berisi campuran beragam sayuran, seperti kacang panjang, kacang tanah yang sudah dikupas kulitnya, terung, jagung manis, daun melinjo, dan buah melinjo. Adapun, sayur asem di warung H Masa disajikan dalam mangkuk berisi 13 macam sayuran. H Masa antara lain menambahkan kacang bogor dan kacang tanah yang kulitnya tidak dikupas, kecipir, pare, keluwih, hingga nangka. Seluruh sayur bisa dipetik dari pohon-pohon di perkampungan Betawi.

Jengkol pendam

Baik H Matalih maupun H Masa menambah potongan oncom dan potongan jengkol sebagai penyedap rasa. Jengkol di warung H Matalih biasanya terlebih dulu dipendam di dalam tanah selama satu pekan, sedangkan H Masa memilih memendamnya hanya dalam sehari. Proses penimbunan jengkol ini terutama untuk menghilangkan bau dan asam jengkolnya.

Proses pemasakan sayur asem sengaja dibuat tidak terlalu matang sehingga sayur-sayuran disajikan dalam keadaan segar. Bumbu yang ditambahkan pun hanya bawang merah, cabai, dan garam. Menurut H Matalih (50), cita rasa sayur asem di warungnya menjadi khas karena ia sengaja menyeduh buah asem muda sebelum mencampurkannya dengan adonan sayur asem.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Internasional
Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com