Milan baru memperlihatkan ketangguhan mereka dengan menekuk Parma, 4-0, di Liga Italia, Sabtu (12/2), hasil kontribusi gol Clarence Seedorf, Antonio Cassano, dan Robinho (2 gol). Dengan skema paten (4-3-1-2), siapa pun pemain yang turun, ”Rossoneri” di bawah Pelatih Massimiliano Allegri telah menjadi tim yang sulit dipatahkan.
Bagi Tottenham, ini lawatan kedua ke San Siro dalam empat bulan terakhir. Pada Oktober lalu, tim asuhan Pelatih Harry Redknapp ini dijamu Inter pada babak penyisihan grup. Tottenham kalah 3-4 saat itu, tetapi panen pujian berkat tiga gol balasan hattrick Gareth Bale setelah tertinggal 0-4 dalam 35 menit.
Bale, pemain sayap asal Wales, kembali menginspirasi performa Tottenham saat menekuk Inter, 3-1, dua pekan kemudian di White Hart Lane. Meski tidak mencetak gol, ia mengobrak-abrik pertahanan lawan, membuat bek Inter, Maicon, keteteran—penonton menyorakinya lewat teriakan ”Panggil taksi untuk Maicon”— serta membuat dua asis.
Kini, dalam lawatan kedua ke San Siro, Tottenham terancam tidak diperkuat Bale. Seusai timnya memukul tuan rumah Sunderland, 2-1, di Liga Inggris, Sabtu lalu, Redknapp mengungkapkan, Bale terancam absen melawan Milan karena cedera punggung.
”Dia (Gareth) belum fit untuk laga Selasa meski kondisinya tak terlalu buruk. Dokter memeriksanya dan memberinya suntikan pereda nyeri,” katanya. Kondisi serupa dialami striker Peter Crouch. Jika Bale benar-benar absen, ini jelas angin segar bagi Milan yang terus memantau gelandang berusia 21 tahun itu.
Play maker
Milan sendiri saat ini dalam kondisi bagus-bagusnya. Kemenangan 4-0 atas Parma semakin menancapkan hegemoni mereka di Liga Italia. Formasi 4-3-1-2—hasil modifikasi 4-3-3— menjadi skema paten Milan.
Mengingat Cassano tidak bisa tampil karena pernah memperkuat Sampdoria di ajang ini, Allegri diperkirakan menurunkan duet Zlatan Ibrahimovic dan Pato. Jika ingin menambah daya gempur timnya, Allegri bisa menurunkan Robinho sebagai gelandang serang kreatif di belakang dua striker.