Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaturan Diet Kurangi Gejala ADHD

Kompas.com - 07/02/2011, 09:53 WIB

Kompas.com - Pengaturan pola makan dengan menghindari makanan olahan pada anak hiperaktif atau attention deficit hiperactive disorder (ADHD) selama 5 minggu ternyata bisa mengurangi gejala-gejala ADHD.

ADHD ditandai dengan ketidakmampuan seseorang untuk memusatkan perhatian, impulsif dan hiperaktif. Penyebabnya bisa genetis atau cedera otak. Biasanya anak ADHD tidak bisa duduk diam, terus bergerak, daya ingat kurang, suka memotong pembicaraan dan tidak fokus.

Para orangtua sejak lama mencurigai makanan bergula sebagai pencetus gejala hiperaktif, namun tidak banyak bukti ilmiah yang mendukung teori tersebut. Akan tetapi, dugaan lebih kuat adalah pada makanan berpengawet dan diberi zat perasa meski penelitian belum menyimpulkan secara resmi.

Terlebih beberapa anak ADHD langsung memberikan efek setelah mengonsumsi jenis makanan tersebut, antara lain timbul gejala asma, gangguan pencernaan, serta eksim. Makanan berpengawet serta mengandung zat perasa itu diduga juga akan berpengaruh pada otak mereka sehingga memengaruhi perilaku anak.

Untuk menguji teori ini, para ahli dari Belgia dan Belanda melibatkan 100 anak berusia 4-8 tahun yang didiagnosa menderita ADHD. Mayoritas adalah anak laki-laki.

Anak-anak itu secara acak dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberi pengaturan pola makan yang ketat sedangkan kelompok lain sebagai kelompok kontrol hanya menerima saran pola makan sehat.

Anak-anak dari kelompok pertama hanya diperbolehkan makan nasi, daging, sayuran, alpukat dan air. Pola makan ini dilengkapi dengan kentang, buah-buahan dan gandum. Pola makan ini dijalankan selama lima minggu.

Pada minggu kelima, anak-anak di kelompok tersebut mendapatkan dua jenis makanan baru yang dikategorikan makanan dengan IgG rendah dan tinggi.

IgG adalah antibodi yang dibuat oleh sistem imun tubuh dan dipercaya terkait dengan hipersentivitas pada makanan atau pencetus alergi. Beberapa pakar menyarankan untuk menghindari makanan dengan kadar IgG tinggi.

Sekitar 51 anak berhasil melalui pengaturan pola makan ini dan 78 persen mengalami penurunan gejala ADHD, dibandingkan dengan tidak adanya perbaikan pada anak dari kelompok kontrol.

Akan tetapi pada anak yang dicoba untuk mengonsumsi makanan dengan IgG rendah atau tinggi tidak ada perbedaan. Dengan kata lain kadar IgG pada makanan tidak berpengaruh pada perilaku anak.

"Jika orangtua melihat perilaku anak memburuk setelah mengonsumsi jenis makanan tertentu, lebih baik pertimbangkan untuk menghindarinya," kata Dr.Jaswinder Ghuman, dokter anak dari University of Arizona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Timnas Indonesia
Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

Sports
Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

Liga Inggris
Ernando dan Karakter Adu Penalti

Ernando dan Karakter Adu Penalti

Timnas Indonesia
Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Motogp
Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Badminton
Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Vs Uzbekistan

Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Semifinal Piala Asia U23 2024, Prediksi Klok Tak Ada yang Mustahil untuk Indonesia

Semifinal Piala Asia U23 2024, Prediksi Klok Tak Ada yang Mustahil untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com