Permainan Kasar Bukan Bagian dari Sepak Bola

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, tidak segan-segan menegur pemain yang memperagakan permainan keras pada hari pertama seleksi gelombang terakhir tim nasional U-23, Sabtu (15/1/2011).

Menurut dia, permainan kasar bukan bagian dari sepak bola. Riedl memang terlihat beberapa kali menegur pemain dalam sesi latihan sore tadi. Ia tak segan-segan beranjak dari bangku cadangan untuk menegur pemain yang memperagakan permainan brutal.

"Apa yang kamu lakukan? Kamu tahu apa ini? Ini cuma latihan!" teriak Riedl kepada salah seorang pemain. Bahkan Riedl sempat mengeluh kepada seorang staf ketika menyaksikan permainan keras pemain. "Mereka terbiasa seperti ini gara-gara kebiasaan di liga. Kalau kalian main seperti ini di Eropa, Italia, atau Spanyol, mereka pasti mendapat kartu merah," ujar mantan pelatih Laos tersebut.

Terkait dengan hal tersebut, Riedl menilai permainan kasar bukan bagian dari sepak bola. Bermain kasar, menurut dia, justru merugikan timnya. "Itu berarti Anda kehilangan bola. Saat wasit menyatakan pelanggaran, Anda kehilangan bola. Pemain yang terlalu sering melakukan pelanggaran tidak ada gunanya," ujarnya kepada wartawan seusai memimpin seleksi, Sabtu sore.

"Anda harus bermain sepak bola tanpa pelanggaran. Memang pelanggaran tidak dapat dihindari. Tapi, Anda bermain sepak bola, bukan bermain rugby," katanya.