Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecerobohan Panpel Picu Kerusuhan

Kompas.com - 27/12/2010, 04:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Kericuhan penjualan tiket laga Piala Suzuki AFF 2010 kembali terjadi, Minggu (26/12). Kericuhan bahkan dalam skala lebih parah dari kasus serupa sebelumnya di semifinal hingga mengakibatkan rusaknya fasilitas Stadion Utama Gelora Bung Karno, termasuk rumput lapangan tempat laga final kedua, Rabu mendatang.

Kerusuhan massa itu tidak lepas dari kecerobohan panitia pelaksana (panpel). Panpel menolak saran agar mereka membuka tempat penjualan tiket di beberapa kota. Akibatnya, para pengantre tiket terkonsentrasi di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, hingga meletus kericuhan.

”Kami melontarkan saran (agar membuka tempat penjualan tiket di beberapa kota) itu saat rapat koordinasi dengan panitia, Jumat lalu, tetapi mereka menolak,” kata Kepala Bidang Operasi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sujarno.

Sebagian massa telah mengantre sejak Sabtu malam. Panpel menjanjikan, Minggu kemarin, akan dijual 30.000 tiket di lima titik loket sekitar GBK mulai pukul 10.00. Namun, bukan hanya loket itu terlambat dibuka, melainkan soal ketidakpastian informasi membuat massa marah.

Sejumlah pengantre menuturkan, loket baru dibuka dua jam, tapi tiba-tiba tiket dinyatakan habis. ”Mereka suruh kami masuk stadion untuk beli tiket, tetapi panitianya tidak ada,” kata Bayu, warga Cibubur, Jakarta Timur.

Belum hilang rasa lelah mengantre di depan loket, warga harus kembali mengantre dua kali. Pertama, mengantre masuk stadion, dan mengantre memasuki tribune stadion. Karena tak kunjung ada kejelasan setelah menanti di tribune, massa menjebol pagar pembatas dan memasuki lapangan.

Mereka mengejar petugas yang terlihat memegang tiket atau kupon, tanpa peduli harus menginjak rumput stadion. Benar-benar ricuh dan hampir tidak terkendali. Massa kesal dan melempari petugas dengan botol air minum. Seorang petugas jatuh tergeletak akibat terkena lemparan itu hingga dilarikan ke rumah sakit.

Satu tewas

Saat masih terjadi antrean di loket, seorang tewas di tengah kericuhan pengantre. ”Orang itu adalah pemulung botol dan gelas plastik yang tinggal menggelandang di situ. Ia meninggal karena masuk angin. Ia tidak ikut mengantre,” kata Ajun Komisaris Tahmid, Kanit Reserse Kriminal Polsek Metro Tanah Abang.

Terkait kericuhan penjualan tiket, Ketua Panitia Lokal Piala AFF Joko Driyono tak bisa dihubungi saat akan diminta konfirmasinya. Ketua Komisi Keamanan PSSI Azhar Suryobroto menyebut rendahnya kesadaran warga untuk tertib penyebab kericuhan. (WIN/NDY/ABK/ECA/ TRI/RAY/SAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com