MADRID, KOMPAS.com - Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho, mengatakan, dirinya sempat menangisi Chelsea usai disingkirkan timnya pada babak perdelapan besar Liga Champions 2009-2010.
Mourinho memang memiliki hubungan dekat dengan Chelsea. Ia pernah melatih klub itu pada periode 2004-2007. Di sana, ia membangun Chelsea menjadi tim yang pilih tanding.
Begitu Mourinho menukangi Inter pada 2008, relasi Mourinho dengan John Terry dkk tetap baik. Mourinho juga sempat mengaku optimistis, Chelsea bakal menjadi kandidat juara Liga Champions musim ini, sampai undian 16 besar mempertemukan Mourinho dengan Chelsea.
Sebagai profesional, Mourinho bekerja dengan baik. Pada leg pertama, di San Siro, 25 Februari lalu, ia membawa Inter menang 2-1. Pada leg kedua, di Stamford Bridge, 17 Maret silam, ia menggasak Chelsea 1-0.
"Ketika saya kembali ke Stamfor Bridge, saya menangis. Tak mudah ketika Anda meninggalkan teman Anda di belakang, yang pernah menyertai Anda ke medan perang. Itu melankolis," kata Mourinho.
"Di Stamford Bridge, saya menangis karena selama 90 menit, saya tak berpikir bahwa saya bermain melawan teman. Setelah pertandingan, saya menyadari teman-teman saya tersingkir dari kompetisi,"
"Ini terjadi pada banyak orang. Itu kenapa beberapa pemain mencetak gol ke gawang tim lama mereka tanpa merayakannya. Ini adalah empati manusia. Saya sangat bahagia (berada di Stamford Bridge),"
"Saya pikir, saya masih sedikit memiliki mereka dan mereka memiliki saya. Bila Chelsea menghadapi AC Milan dan Carlo Ancelotti kembali ke San Siro melawan Milan, meski sedikit, ia akan menangis," tuturnya. (SUN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.