Jangan lupakan pula peran Arjen Robben. Gelandang asal Belanda ini kerap muncul di belakang striker dan mengejutkan lawan. Kecepatan dan tendangan kaki kirinya yang keras akan merepotkan barisan pertahanan lawan.
Kelincahan Robben itu sudah diketahui secara pasti oleh mantan rekan satu klubnya, Lucio, yang kini membela Inter. Bersama Douglas Maicon, kompatriotnya di Brasil, Lucio menjadi pemain kunci di pertahanan "I Nerazzurri", selain dua pemain Argentina Javier Zanetti dan Walter Samuel.
Karakter bertahan tidak hanya dipertontonkan oleh empat bek Amerika Latin itu. Di tengah, Mourinho punya gelandang perusak. Dialah Esteban Cambiaso, pemain yang lebih banyak menghentikan lawan, terutama ketika berhadapan dengan Lionel Messi di semifinal. Inter juga punya Thiago Motta, tapi pemain ini tak dapat tampil di final karena skors akibat kartu merah di laga sebelumnya.
Bisa dipastikan, Cambiasso akan kembali mengulangi tugas merusak irama lawan tersebut. Dibantu oleh sang kapten Zanetti, targetnya adalah Robben. Namun, konsentrasi penuh kepada Robben akan membuat Schweinsteiger muncul sebagai pendobrak pintu pertahanan Inter, sekaligus memberi ruang untuk Olic dan Mueller.
Siapapun pemenang di laga ini, guru ataupun murid, kedua pelatih akan mencatat sejarah baru dengan meraih gelar treble musim ini. Baik Inter maupun Bayern kini sudah menggenggam dua trofi dan tinggal merebut yang ketiga. (AP)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.