Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis ISP Kelas Rumahan

Kompas.com - 13/03/2010, 10:15 WIB

KOMPAS.com - Semakin banyak orang yang enggan berpisah dari internet, barang sehari pun. Tak sedikit orang dan perusahaan yang makin bergantung pada internet, dari sekadar untuk menyapa teman lama sampai melancarkan urusan bisnis nan serius.

Tak heran, kini warung internet (warnet) selalu penuh pengunjung. Kian banyak pula orang yang lebih suka mengakses internet di rumah dengan cara berlangganan layanan akses internet sendiri. Selain tak perlu keluar rumah, mereka lebih bebas menentukan waktu ngenet.

Sekarang banyak tawaran berlangganan internet di rumah. Selain menjadi pelanggan layanan internet service provider (ISP) kelas kakap, termasuk melalui operator telepon seluler, kita bisa juga berlangganan layanan dari ISP-ISP kecil.

Sebenarnya nyaris tak ada beda antara ISP kelas rumahan ini dan ISP kelas kakap. Asal tahu saja, kebanyakan pebisnis ISP kelas rumahan ini sebenarnya mendapatkan akses internet dari ISP besar juga. “Intinya, kami berbagi jaringan ke pelanggan,” ujar Mulyadi Bakir, penyedia ISP kelas rumahan.

Praktik bisnis ini memang mirip dengan bisnis warnet. Perbedaannya, pelanggan tidak perlu bertandang ke warnet bila ingin berselancar ke dunia maya. Penyedia layanan ISP akan menyediakan jaringan internet ke rumah pelanggan.

Ternyata, bisnis ini cukup mendapat sambutan yang positif. Selain karena kualitas internet lebih stabil ketimbang akses internet dari operator ponsel, akses internet melalui ISP umumnya juga lebih cepat ketimbang di warnet. Itu sebabnya, banyak orang lebih suka menggantungkan layanan dari ISP kelas rumahan ini.

Mandiri
Tengok saja, pengalaman usaha Mulyadi yang menggeluti usaha internet rumahan ini sejak empat tahun lalu. Menamai usahanya dengan nama Warnet Rumahan, Mulyadi mengawali usaha dengan membuka warnet. Seiring dengan banyaknya permintaan pelanggan untuk pemasangan instalasi internet ke rumah, Mulyadi bertekad membangun jaringan. “Modal awalnya hanya Rp 40 juta untuk membuat menara dan jaringan,” cetus dia.

Berbeda dengan bisnis warnet yang digelutinya, usaha ISP yang dilakoninya lebih mudah. Dia, misalnya, tak perlu menyediakan komputer, pemilik rumah yang jadi pelanggan pasti punya komputer sendiri. Mulyadi hanya perlu membagi bandwidth atau kapasitas jaringan internet yang dibelinya dari ISP kelas kakap.

Cara Mulyadi menggulirkan bisnis ini kurang lebih seperti berikut. Dia berlangganan internet dari ISP perusahaan telekomunikasi dengan kapasitas bandwidth sebesar 1,7 megabyte berbiaya berlangganan Rp 1,1 juta per bulan.

Dari jatah bandwidth yang dia peroleh, Mulyadi bisa melebarkan jaringan internet ke sekitarnya melalui teknologi tanpa kabel. Para pelanggan kudu membayar jaringan yang dipakainya Rp 250.000 per bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tiket Timnas Indonesia Vs Tanzania: Dua Kategori, Harga 250 Ribu

Tiket Timnas Indonesia Vs Tanzania: Dua Kategori, Harga 250 Ribu

Timnas Indonesia
Al Nassr Vs Al Ittihad, Ronaldo Cetak Sejarah, Faris Najd Berjaya

Al Nassr Vs Al Ittihad, Ronaldo Cetak Sejarah, Faris Najd Berjaya

Liga Lain
De Rossi Minta AS Roma Contoh Atalanta

De Rossi Minta AS Roma Contoh Atalanta

Liga Italia
Masa Depan Ten Hag di MU Tak Pasti, Sir Jim Ratcliffe Kepincut De Zerbi

Masa Depan Ten Hag di MU Tak Pasti, Sir Jim Ratcliffe Kepincut De Zerbi

Liga Inggris
Skuad Milan Vs Roma di Australia: Dipimpin Bonera, Giroud Masih Ada

Skuad Milan Vs Roma di Australia: Dipimpin Bonera, Giroud Masih Ada

Liga Italia
Borobudur Marathon 2024 Usung Tema 'Run On, Mark It!', Target 10.000 Pelari

Borobudur Marathon 2024 Usung Tema "Run On, Mark It!", Target 10.000 Pelari

Olahraga
Singapore Open 2024: Ginting Percaya Diri Pertahankan Gelar, Jaga Mental

Singapore Open 2024: Ginting Percaya Diri Pertahankan Gelar, Jaga Mental

Badminton
Tai Tzu Ying Mundur, Gregoria Hadapi Wakil AS di Singapore Open 2024

Tai Tzu Ying Mundur, Gregoria Hadapi Wakil AS di Singapore Open 2024

Badminton
Pelatih Klub Elkan Baggott Tak Lagi Jadi Pilihan Chelsea

Pelatih Klub Elkan Baggott Tak Lagi Jadi Pilihan Chelsea

Internasional
Skuad Timnas Spanyol untuk Euro 2024: 2 Remaja Barca, Tanpa Asensio

Skuad Timnas Spanyol untuk Euro 2024: 2 Remaja Barca, Tanpa Asensio

Internasional
Kepala Madura United Tetap Tegak Usai Kalah 0-3, Percaya 'Comeback'

Kepala Madura United Tetap Tegak Usai Kalah 0-3, Percaya "Comeback"

Liga Indonesia
Milan Sepakat dengan Fonseca Usai Teka-teki '4-3-3' dari Ibra

Milan Sepakat dengan Fonseca Usai Teka-teki "4-3-3" dari Ibra

Liga Italia
Xavi bak Picu Gempa Bumi di Barcelona, Merasa Tidak Dihargai

Xavi bak Picu Gempa Bumi di Barcelona, Merasa Tidak Dihargai

Liga Spanyol
Improvisasi Bojan Saat Persib Tertekan Madura United lalu Pecah Kebuntuan

Improvisasi Bojan Saat Persib Tertekan Madura United lalu Pecah Kebuntuan

Liga Indonesia
Timnas Putri Indonesia Hadapi Singapura, Mochizuki Soroti Komunikasi

Timnas Putri Indonesia Hadapi Singapura, Mochizuki Soroti Komunikasi

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com