Pellegrini Menolak Mundur

MADRID, KOMPAS.com — Setelah Real Madrid tersingkir dari Liga Champions, pelatih Real Madrid, Manuel Pellegrini, semakin mendapat tekanan untuk mundur. Namun, pelatih asal Cile tersebut menolak meninggalkan jabatannya.

Ini kali keenam secara berturut-turut buat Madrid tersingkir dari Liga Champions di babak babak knock out pertama. Sebuah catatan yang amat menyesakkan, mengingat Madrid memiliki segalanya. Bahkan, mereka baru saja memborong banyak bintang.

Hasil seri 1-1 dari Lyon dalam leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu atau Kamis (11/3/2010), disesalkan suporter. Maka dari itu, wacana agar pelatih diganti semakin besar. Menurut Pellegrini, proyek yang dia tangani di Madrid lebih besar daripada sekadar proyek enam bulan. Dia merasa programnya belum selesai dan ingin menuntaskannya.

"Saya tak akan mengundurkan diri. Ini kegagalan yang sulit diterima. Tapi, saya tak akan pergi. Jika menginginkan saya pergi, silakan bilang saja kepada direktur," kata Pellegrini.

"Kami sangat ingin memenangkan semuanya tahun ini. Tapi, kami sekarang sudah terlempar dari dua kompetisi, meski kami masih memimpin di Divisi Primera La Liga (hanya kalah head to head dari Barcelona, Red). Orang pertama yang bertanggung jawab atas kekalahan adalah pelatih. Tapi, sekarang kami harus berbalik dan memenangkan Divisi Primera seperti yang pernah dilakukan Fabio Capello dan Bernd Schuster," tambahnya.

Di Divisi Primera, Madrid memiliki nilai yang sama dengan Barcelona, yakni 62. Namun, Madrid masih berada di tempat kedua karena kalah head to head dari Barcelona. (MRC)