LONDON, KOMPAS.com — Pelatih Arsenal Arsene Wenger kecewa timnya melihat sikap berpuas diri yang berujung hasil imbang 2-2 saat duel versus West Ham United, dalam lanjutan Premier League, Minggu (25/10). Pasalnya, sikap itu telah membuat mereka kehilangan peluang menguasai klasemen. Ia pun bertanya-tanya, sebetulnya anak-anak didiknya itu ingin juara atau tidak.
Sebelum duel versus West Ham, Arsenal berada di peringkat kelima dengan 18 poin atau berselisih enam poin dari Chelsea di puncak klasemen. Karena mereka masih memiliki satu laga tunda melawan Bolton Wanderers, kemenangan atas West Ham bisa dikatakan akan menyejajarkan mereka dengan Chelsea.
Arsenal pun dengan berapi-api mendobrak West Ham sepanjang laga. Namun, mendominasi pertandingan memang tak selalu berarti memenangi laga. Dan, itulah yang terjadi dengan Arsenal. Sempat unggul 2-0, mereka malah dipaksa mengakhiri laga dengan skor seri.
Wenger pun mengernyitkan dahi. Pasalnya, sejauh ini, pekan ini merupakan momen terbaik untuk menekan Chelsea. Menurutnya, dengan ketatnya kompetisi, Arsenal tidak bisa berharap ada peluang seperti ini lagi.
"Hari ini, kami tidak mendapatkan poin (maksimal) di saat kami pantas mendapatkannya. Itu berarti kami tidak memaksimalkan (kesempatan dan potensi yang kami miliki)," ungkapnya.
"(Kompetisi Premier League) ketat dan terbuka. Kami memiliki kesempatan besar tahun ini. Namun, Anda tak bisa mengulang penampilan (seperti saat melawan West Ham di laga-laga berikutnya)," tandasnya.
Pada pertandingan itu, Arsenal unggul 2-0 melalui Robin van Persie (16) dan William Gallas (37). Selanjutnya, Arsenal mengalami penurunan determinasi sehingga lawan menekan.
Tanda bahaya bagi Arsenal pun berbunyi ketika Carlton Cole berhasil membobol gawang Vito Mannone di menit ke-74. Ia membobol gawang Arsenal setelah meneruskan bola muntah hasil tendangan Alessandro Diamanti yang ditepis Mannone.
Namun, bencana yang sesungguhnya datang di menit ke-80, saat West Ham mendapat hadiah penalti, menyusul pelanggaran Song Billong kepada Carlton Cole. Diamanti yang dipercaya mengeksekusi bola berhasil menunaikan tugas dengan baik.
Selain menyelamatkan timnya dari kekalahan, Diamanti juga menunda laju Arsenal menuju puncak klasemen. Pasalnya, tambahan satu angka cuma membuat mereka naik ke posisi ketiga dengan 19 poin. Dengan satu laga di tangan maka peluang terbaik Arsenal sementara ini adalah mengancam MU yang masih bertengger di posisi kedua dengan 22 poin. (MIR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.