Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kido: Kami Hoki!

Kompas.com - 18/06/2009, 22:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Markis Kido/Hendra Setiawan nyaris kalah ketika melawan ganda Singapura, Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya, di babak 16 besar Djarum Indonesia Open Super Series 2009, Kamis (18/6), di Istora Senayan Jakarta. Setelah kalah di set kedua, Kido/Hendra sempat tertinggal 14-6 di game penentuan.

Namun ganda nomor satu dunia itu bisa bangkit dan menang. Dalam pertarungan berdurasi 52 menit tersebut, Kido/Hendra menaklukkan Hendri/Hendra dengan skor 21-11 18-21 21-18 dan tetap menjaga asa untuk meraih gelar kedua di turnamen ini setelah mendapatkannya tahun 2005.

Usai pertandingan, pasangan peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu mengaku mereka memang sering kesulitan menghadapi duet kakak-beradik tersebut. Tambahan lagi, dalam penampilan kali ini Kido/Hendra kerab melakukan kesalahan sendiri.

"Kami memang sering bermain rubber set melawan mereka, meskipun secara keseluruhan kami lebih unggul di setiap pertemuan. Kami sudah delapan kali bertemu dan mereka hanya satu kali menang," ungkap Kido.

Sementara itu, Hendra yang paling banyak melakukan kesalahan sendiri di set kedua mengakui, bahwa dirinya tampil buruk. Itulah yang membuat mereka harus bermain tiga set meskipun pada awal pertandingan poin yang diperoleh sangat mudah.

"Saya banyak melakukan kesalahan sendiri di set kedua. Tetapi beruntung, di set ketiga kami bisa bangkit lagi walaupun sudah jauh tertinggal," jelas Hendra.

Memang, Kido/Hendra yang menjadi unggulan utama di turnamen berhadiah 250.000 dolar AS ini dengan gampang meraih kemenangan di set pertama.

Tetapi pada set kedua, pasangan ini selalu tertinggal dalam pengumpulan poin. Semuanya terjadi karena mereka lebih banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama Hendra, yang kerab gagal melakukan permainan net lantaran bola pengembaliannya tersangkut.

Di set penentuan, Kido/Hendra mengawalinya dengan cukup bagus. Hanya saja setelah skor 3-3, mereka jauh tertinggal. Para suporter pun sempat khawatir pemain pujaannya bakal tersingkir di babak 16 besar ini.

Ya, Hendri/Hendra melaju dengan sangat kencang. Selepas unggul 6-4, pasangan yang berasal dari Indonesia (kini sudah menjadi warga negara Singapura) tersebut memetik lima angka beruntun untuk unggul 11-4, sebelum menambahnya lagi menjadi 14-6.

Namun dukungan suporter yang terus bersorak 'Indonesia' diiringi tepukan pompom membuat semangan Kido/Hendra tak pernah padam. Pelan tapi pasti, ganda putra nomor satu Indonesia tersebut memangkas jarak dengan Hendri/Hendra sampai skor 18-16.

Inilah awal dari momen yang menegangkan karena menyajikan sebuah drama bagi suporter. Ketika kedudukan 18-17, kedua pasangan tersebut mempertontonkan permainan indah karena saling serang dan diakhiri sebuah smes keras dari Kido yang membentur bibir net.

Beruntung bagi pasangan tuan rumah ini, karena bola jatuh di wilayah permainan pasangan Singapura sehingga skor menjadi 18-18. Sontak, suporter yang perasaannya bercampur-aduk antara tegang dan kagum melihat reli tersebut, melompat kegirangan. Seperti diperintah, semuanya mengepalkan tangan dan diangkat ke atas.

"Kami sempat kehilangan harapan ketika sudah jauh tertinggal. Meskipun demikian, kami tak mau menyerah dan tetap berusaha mengejar. Dan ketika bola yang saya smesh sempat membentur net dan jatuh ke sebelah (bidang permainan lawan,red), saya merasa hoki dan keberuntungan ada di pihak kami. Ternyata benar, kami bisa menang," ungkap Kido tentang duel menegangkan itu.

Ya, setelah menyamakan kedudukan tersebut, laju Kido/Hendra tak terbendung lagi. Mereka meraup tiga poin secara beruntun untuk menang 21-18 sekaligus mendapatkan tiket perempat final.

Di babak delapan besar, Jumat (19/6), Kido/Hendra akan bertemu ganda Indonesia yang dulu pernah bernaung di bawah atap Pelatnas Cipayung, Hendra Aprida Gunawan/Alvent Yulianto. Hendra AG/Alvent lolos setelah mengalahkan ganda Korea Selatan, Hwang Ji Man/Shin Baek Cheol dengan 20-22 21-17 21-11.

"Tak masalah bertemu siapa saja. Kami siap!" ujar Kido.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Jadwal MotoGP Perancis 2024, Tekad Sang Juara Dunia Taklukan Le Mans

Motogp
Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Indonesia, Skuad Garuda Punya Generasi Emas

Timnas Indonesia
Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Atmosfer Sendu Ruang Ganti Timnas U23 Indonesia Usai Urung ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com