Sebelum babak final, Messi tidak pernah berhasil menjebol gawang tim Inggris. Dalam dua kali pertemuan dengan Chelsea di babak semifinal, ketajamannya menurun.
Ketika final akhirnya mempertemukan Barcelona dan MU, Messi disebut akan kembali mandul. Tetapi, golnya ke gawang Edwin van der Sar mematahkan ramalan itu.
Gol itu juga tak cuma berarti menghapus tuduhan mandul di depan gawang tim Inggris, tetapi juga membuktikan bahwa postur bukan segalanya.
Messi berhasil menaklukkan gawang Edwin van der Sar dengan sundulan kepala. Mengingat mungilnya tubuh Messi, mencetak gol dengan kepala adalah luar biasa. Apalagi, ia (seharusnya) berada dalam kawalan dua raksasa, Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic.
Gol spektakuler Messi itu adalah gol terakhir Liga Champions musim ini. Gol itu juga yang menghapus dominasi Inggris di Eropa, setidaknya untuk tahun ini.
Menjadi satu-satunya tim non-Inggris pada babak semifinal, Barcelona berhasil mendaki puncak dan mengibarkan bendera di Stadion Olimpico Roma.
Terlepas dari kontroversi wasit Tom Henning Ovrebo, Liga Champions telah menjadikan Barcelona yang terbaik musim ini, di Spanyol, Eropa, dan dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.