Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chelsea Berteka-teki, Barca Berani Mati

Kompas.com - 06/05/2009, 08:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian besar penggila bola mengkritik keras permainan Chelsea ketika tim itu main di Barcelona pada duel semifinal pertama Liga Champions pekan lalu. Kini gantian "The Blues" menjamu "El Barca". Mungkinkah Chelsea kembali bertahan total?

Mari kita berandai-andai seolah Chelsea adalah petinju Muhammad Ali dan Barcelona sama dengan George Foreman. Ketika kedua petinju itu bertemu pada 1974, Ali sengaja memancing Foreman untuk menyerangnya tanpa melakukan balasan sekali pun. Itu berlangsung terus hingga empat ronde hingga Foreman mulai kehabisan tenaga. Di ujung cerita, Foreman yang lemah harus menerima pukulan KO di ronde ke-8.

Jika mengingat duel bersejarah itu, Ruud Gullit sangat yakin bahwa Chelsea tidak pernah keliru mempraktikkan defensive football di hadapan Barca. Mantan pemain Belanda yang pernah menangani klub asal London itu menyebutnya sebagai strategi jitu untuk meredam kekuatan serang "Blaugrana".

"Tidak ada yang salah dengan anti-football, itu dilakukan untuk bertahan," katanya seperti dikutip The Times. "Akankah lebih baik bermain seperti Real Madrid? Itu konyol."

Dalam pandangan Gullit, Madrid adalah korban kekeliruan memakai strategi bermain bola. Pada empat hari setelah duel leg pertama, Madrid menjadi bulan-bulanan "Blaugrana" di Santiago Bernabeu. Bukannya meraih kemenangan dengan ngotot menyerang, "El Real" justru hancur di tangan Lionel Messi dkk, kalah 2-6.

Chelsea tidak seperti itu. Pelatih Guus Hiddink tahu bagaimana cara meredam Barca. Janji menyerang di leg pertama rupanya hanya trik untuk memancing emosi lawan. Salahkah cara Hiddink ini? Bagi pendukung netral, barangkali jawabannya adalah "Ya, salah besar. Memalukan!" Namun, seperti halnya perkataan Pelatih Barca Josep Guardiola, Hiddink juga berhak memainkan jalannya sendiri. Silakan menyerang, kami bertahan. Itu terjemahan dari taktik tadi.

Pada duel kedua, Rabu (6/5), Guardiola tegas menyatakan bahwa timnya tidak akan terpancing oleh strategi apa pun yang bakal diterapkan Hiddink. Barcelona berani mati memburu gol meski bek sentral mereka dalam ancaman.

"Saya hanya tahu satu cara bermain, saya akan menyerang dan mencoba mencetak gol. Saya tidak akan membuang satu detik pun untuk memikirkan apa yang Hiddink katakan tentang set piece," ujarnya.

Guardiola boleh mengingkari ucapannya itu dengan mengubah cara bermain, sama seperti lawannya. Anggaplah Guardiola bukan tipe pelatih seperti itu, maka siapa pun akan terhibur oleh sepak bola menyerang nan cantik seperti sebelumnya. Pasti mantan pemain generasi emas Barcelona itu akan punya cara lain agar serangan pemainnya lebih tajam dan menghasilkan gol di kandang lawan.

Guardiola bisa mendapat keuntungan dari Ashley Cole, yang bakal turun untuk menahan gerakan Lionel Messi. Emosi Cole bisa menjadi bumerang bagi "The Blues", apalagi ia tidak bisa mencicipi duel langsung lawan striker Argentina itu pada leg pertama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liverpool Vs Wolves: Tugas Terakhir Klopp, Selamat Tinggal yang Berat...

Liga Inggris
Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Arsenal Vs Everton: Saat Arteta Berharap Bantuan Moyes dan West Ham...

Liga Inggris
Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Man City Vs West Ham: Pasukan Guardiola Tiap Detik Harus Sempurna

Liga Inggris
Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Persib Vs Bali United: Teco Nyaman, Tak Lagi Main di Lapangan Latihan

Liga Indonesia
Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Como 1907 Proyek “1 Miliar Dollar”, Bos Hartono Tak Kejar Gengsi

Liga Italia
Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Kevin Sanjaya Pensiun, Kesedihan Besar Oma Gill, Minions Akan Dirindukan

Badminton
Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia Vs Irak: Kick Off Berubah, Permintaan dari Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Kronologi Hari Terakhir Allegri di Juventus: Pimpin Latihan Pagi, Sore Dipecat

Liga Italia
Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Ketum PSSI soal Elkan Baggott: Tak Mau Menghakimi, Yakin Nasionalisme Masih Ada

Timnas Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Como Promosi ke Serie A, Fabregas Tepati Janji Bawa Skuad Liburan

Liga Italia
Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Jadwal Thailand Open 2024, Dua Wakil Indonesia Berburu Tiket Final

Badminton
Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Man City Vs West Ham: Guardiola Minta Man City Bermain Seperti Lawan Tottenham

Liga Inggris
Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si 'Bodyguard' Zidane

Juventus Pecat Allegri, Angkat Paolo Montero Si "Bodyguard" Zidane

Liga Italia
Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Jadwal Siaran Langsung Persib Vs Bali United di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Al Nassr Vs Al Hilal: Ronaldo Assist, Mane Picu Penalti, Laga Seri

Al Nassr Vs Al Hilal: Ronaldo Assist, Mane Picu Penalti, Laga Seri

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com