SEMARANG, KOMPAS.com - Setelah sentralisasi kompetisi dibatalkan, PSIS Semarang berupaya untuk dapat bermain di kandang sendiri demi mendulang poin penuh. PSIS pun telah memasukkan izin pertandingan ke Kepolisian Daerah Jawa Tengah.
"Sekarang izin tersebut masih dalam proses. Kami harapkan lancar agar dapat bermain di kandang sendiri," ujar Manajer Teknik PSIS Semarang Setyo Agung Nugroho, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (15/4).
Agung mengatakan, PSIS memiliki peluang lebih besar untuk meraih kemenangan jika bermain di kandang sendiri dibandingkan harus bermain di luar kota.
Hal ini karena pemain memperoleh dukungan moral dari suporter yang datang dan memiliki persiapan fisik yang lebih matang. "Jika bermain di luar kota, pemain perlu melakukan pemulihan fisik terlebih dahulu setelah menempuh perjalanan," ucap Agung.
PSIS Semarang membutuhkan poin penuh untuk terhindar dari jurang degradasi. Saat ini, klub berjuluk Mahesa Jenar tersebut bercokol di peringkat ke-16 dengan 20 poin.
Untuk itu, kubu PSIS menilai keputusan PSSI untuk melakukan sentralisasi kompetisi di Lamongan, Gresik, dan Malang merugikan. Pasalnya, empat laga yang di pertandingkan dalam sentralisasi kompetisi tersebut merupakan laga kandang bagi PSIS, yaitu melawan Persija Jakarta, Persib Bandung, Persela Lamongan, dan Persijap Jepara.
Menurut Agung, dengan bermain di kandang, klub tidak hanya mendapatkan keuntungan secara teknis tetapi juga finansial yang didapat dari hasil penjualan tiket.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.