SOLO, SELASA - Perajin batik berharap pemerintah menetapkan bea masuk tinggi untuk impor batik China. Pasalnya, batik produksi perajin biaya produksinya tinggi sehingga harga jualnya tidak bisa semurah batik China dan batik printing pada umumnya. Perajin khawatir lama-lama pasar mereka akan tergerus oleh batik China yang sebenarnya bukan batik, melainkan tekstil bermotif batik.
Salah seorang perajin batik, Sugiyarjo (55) berharap pemerintah memberi bea masuk tinggi pada tekstil yang disebut batik China. Bila batik China ini bukan barang ilegal, sebaiknya dikasih pajak yang tinggi. "Kami heran, kok harga batik China bisa murah sekali. Jika batik China barang ilegal, sudah pasti harus dibasmi," kata Sugiyarjo, perajin batik di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Selasa (16/9).
Menurut perajin lainnya, Siswanto (52), pemerintah juga perlu memberi sosialisasi tentang batik kepada masyarakat luas untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap batik. Dengan mengetahui proses membatik itu sulit, butuh waktu lama, dan dikerjakan dengan tangan, orang akan lebih menghargai batik dan mengerti mengapa batik harganya lebih mahal dibanding tekstil biasa, kata Siswanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.